Menuju konten utama

Jelang Akhir Tahun, Dana PEN Baru Terserap 69,3 Persen

Serapan anggaran PEN kini mencapai 69,3 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun.

Jelang Akhir Tahun, Dana PEN Baru Terserap 69,3 Persen
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional/Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Kartiko Wiryoatmojo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

tirto.id - Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) sudah memprediksi kalau dana PEN tidak akan sampai 100 persen. Serapan anggaran PEN kini baru mencapai 69,3 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin, Rabu (16/12/2020). "Kami melihat sepertinya tidak mungkin 100 persen tercapai," kata Budi dalam konferensi pers dari Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan, Satgas menargetkan bisa menyalurkan minimal Rp100 triliun di kuartal keempat.

"Sampai saat ini sudah berhasil menyalurkan Rp163 triliun dan masih ada sisa waktu dua minggu lagi mudah-mudahan kami bisa lebih cepat lagi menyalurkan sisanya sehingga sedekat mungkin dengan targetnya di awal," kata Budi.

Budi mengatakan, sektor yang sulit penyaluran adalah pembiayaan korporasi dari 4 sektor yang dipegang tim PEN. Namun, ia optimistis target bisa dikejar dengan pencairan dana-dana besar setelah mendapat bantuan dari Kementerian Keuangan seperti pencairan dana Sovereign welfare fund sebesar Rp15 triliun, dana untuk pinjaman korporasi seperti PTPN Garuda dan Krakatau Steel, dan beberapa PMN misalnya seperti Hutama Karya kemudian Bahana kemudian juga dengan Perumnas.

"Itu nanti akan cair di akhir tahun ini sehingga diharapkan bisa mendekati target," kata Budi.

Budi pun mengakui, pemerintah sudah melakukan pembicaraan penggunaan sisa dana PEN yang tidak terserap untuk kepentingan vaksinasi.

"Sudah ada diskusi di dalam bahwa sebagian dana yang sisa nanti akan kita gunakan karena tahun depan akan ada program vaksinasi nasional. Memang rencananya membutuhkan dana yang cukup besar," kata Budi.

Baca juga artikel terkait SATGAS PEN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri