Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 10 Maret 2023

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Stagnan di Level 6.799

IHSG dibuka di level 6.799 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (10/3/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.799 dan terendah ada di level 6.762.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Stagnan di Level 6.799
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/1/2023). IHSG ditutup melemah 14,07 poin atau minus 0,2 persen di level 6.860 pada Selasa (24/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 6.799 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (10/3/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.799 dan terendah ada di level 6.762.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp353 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.413 triliun. Selain itu, setidaknya ada 91 saham yang bergerak menguat dan 198 saham melemah. Sementara sisanya 428 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.761 - 6.855. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar +0,35 persen atau +23,42 poin di level 6.799.

Pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, retail sales Indonesia pada periode Januari 2023 tercatat kontraksi -0,6 persen YoY, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat di level 0,7 persen YoY.

"Kontraksi tersebut disebabkan oleh seluruh kelompok pembentuknya kecuali suku cadang dan aksesoris, serta bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh positif," katanya.

Namun, kinerja retail sales pada Februari 2023 diperkirakan meningkat, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Februari 2023 sebesar 205,2, tumbuh 2,6 persen YoY dan akan melanjutkan kenaikan pada bulan Maret 2023 didorong momentum Hari Raya Lebaran.

Dari mancanegara, China mencatat tingkat inflasi yang melambat pada periode Februari 2023 menjadi 1 persen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya 2,1 persen YoY, dan lebih rendah dari konsensus sebesar 1,9 persen YoY. Harga bahan makanan serta non makanan turun tajam meskipun kebijakan zero covid telah dihentikan.

Adapun Producer Price Index (PPI) tercatat deflasi -1,4 persen YoY pada periode Februari 2023, turun lebih dalam dibanding periode sebelumnya yang tercatat deflasi -0,8 persen YoY. Hal ini melanjutkan tren deflasi PPI selama 5 bulan beruntun di tengah pelemahan harga komoditas.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI DIBUKA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin