Menuju konten utama

Jejak Bisnis Angkatan Darat dan Adik Prabowo di Penajam Paser Utara

Sejumlah lahan di dua kabupaten calon ibu kota negara dikuasai PT ITCI Kartika Utama. Perusahaan ini dulu dikelola AD, dan sekarang dimiliki Hashim Djojohadikusumo.

Jejak Bisnis Angkatan Darat dan Adik Prabowo di Penajam Paser Utara
Hasyim Djojohadikusumo. tirto.id/HafitzMaulana

tirto.id - Pada suatu Sabtu siang, bocah-bocah usia sekolah menengah memadati luar pagar sebuah dermaga di Kampung Baru, Balikpapan. Mereka tidak sedang membolos, sebab jam sekolah sudah lewat. Selain mereka, ada pula orang-orang dengan usia produktif beserta keluarganya. Di pelabuhan itu mereka sabar menanti kapal-kapal tongkang datang dari seberang. Mereka menunggu tanpa khawatir, karena biasanya kapal datang tepat waktu.

Kapal tongkang kayu dengan muatan puluhan orang kemudian tiba di dermaga itu. Setelah menurunkan para penumpang dari seberang, kapal segera diserbu anak-anak usia sekolah yang telah menantinya. Semua jumlah penumpang dihitung terlebih dahulu oleh petugas keamanan. Setelah itu kapal tongkang berlayar kembali menjauhi dermaga. Pemandangan sepanjang perjalanan yang memakan waktu satu jam itu adalah rawa-rawa hijau.

Begitu tiba di pelabuhan ITCI, tak ada taksi (sebutan orang sekitar Balikpapan untuk menyebut angkutan kota), yang ada hanya ada Mercy Bepagar, istilah sebagian orang di sana untuk mobil angkutan yang berupa truk trailer bermerek Marcedez Benz dengan wagon penumpang yang ditarik. Dengan mobil itulah para penumpang kapal tadi diangkut ke permukiman penduduk. Bocah-bocah sekolah tadi kembali ke rumah orang tua mereka yang merupakan karyawan PT. ITCI Kartika Utama.

Tempat tinggal mereka bernama ITCI Kenangan, sebuah daerah yang sebetulnya masih satu daratan dengan Kota Balikpapan. Pada masa Orde Baru, ITCI Kenangan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Pasir, namun setelah dilakukan pemekaran pada tahun 2000-an, daerah itu masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara.

PT. ITCI Kartika Utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kayu. Selain peruhaan tersebut, ada juga PT. Inne Dong Hwa di daerah Jenebora. Sebagaimana ITCI Kenangan yang namanya diambil dari nama perusahaan, daerah industri kayu lapis di Jenebora juga disebut Donghwa.

Meski ITCI Kenangan berada di tengah belantara hutan, namun kawasan tersebut mirip sebuah kota kecil dengan fasilitas yang cukup lengkap. Dalam Beta Orang Kupang: Mengenal John Haba Lewat Para Sahabat (2017) yang disunting oleh Robert Siburian disebutkan bahwa kawasan itu tergolong mewah. Mes karyawan dilengkapi dengan restoran, kolam renang, sarana olah raga, tempat pendaratan helikopter, dan penerangan yang memadai.

PT. ITCI Kartika Utama sebetulnya menyediakan sekolah, namun banyak para pekerja yang mengirim anak mereka bersekolah ke Balikpapan dan pulang seminggu sekali. Hal itulah yang membuat pelabuhan ITCI selalu ramai di akhir pekan.

Meski daerah ITCI Kenangan hanya kota kecil di tengah belantara, namun masyarakatnya terbuka pada hal-hal baru. Sebagai contoh, sebelum ada demam Korea seperti saat ini, pemuda-pemudi ITCI Kenangan sudah mengenal beladiri Taekwondo.

Infografik PT ITCI

Infografik PT ITCI. tirto.id/Quita

Bisnis Militer dan Elite Nasional

Sejak tahun 1980-an, sejarah PT. ITCI Kartika Utama tak bisa dipisahkan dengan Angkatan Darat. Sekitar tahun 1985, seperti terdapat dalam TB Silalahi Bercerita Tentang Pengalamannya (2008:154) yang ditulis oleh Atmadji Sumarkidjo, sejumlah perusahaan milik Angkatan Darat di bawah payung Yayasan Kartika Eka Paksi kerap mengalami kerugian, termasuk PT. ITCI Kartika Utama. Saat itu yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) adalah Jenderal Rudini, sementara wakilnya dijabat oleh Letnan Jenderal Try Sutrisno.

ITCI yang merupakan singkatan dari International Timber Corporation in Indonesia merupakan perusahaan kayu gelondong atau log dengan Hak Pengelolaan Hutan (HPH) yang luasnya sekitar 250 ribu hektare. Menurut Atmadji Sumarkidjo, presiden daripada Soeharto menyebut kawasan itu sebagai konsesi HPH terbaik. Oleh karena itu ia sangat marah saat mendengar perusahaan itu mengalami kerugian. PT. ITCI Kartika Utama konon dikelola demi kesejahteraan para prajurit Angkatan Darat.

Rudini kemudian dipanggil oleh Soeharto. KSAD itu memohon agar HPH perusahaan tersebut tidak ditarik sebelum Angkatan Darat di bawah kepemimpinannya melakukan perbaikan manajerial terhadap PT. ITCI Kartika Utama.

Setelah permohonannya dikabulkan, Rudini segera merombak kepengurusan perusahaan. Mayor Jenderal Tiopan Berhard Silalahi yang saat itu menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAD, dijadikan sebagai Presiden Komisaris. Setahun kemudian setelah Rudini tak lagi menjabat sebagai KSAD karena digantikan oleh Try Sutrisno, pendapatan perusahaan berangsur meningkat.

Memasuki tahun 2000-an, karena terus merugi PT. ITCI Kartika Utama merumahkan banyak karyawannya. Menurut Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), perusahaan yang kini dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo ini menguasai mayoritas lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Total lahannya mencapai 173.395 hektare yang membentang dari Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, hingga Kutai Barat.

Meski sekarang perusahaan ini senantiasa mengalami kerugian, namun menurut Merah Johansyah, Koordinator Jatam Nasional, adik Prabowo Subianto selaku pemilik perusahaan akan memiliki daya tawar yang tinggi karena ibu kota negara hendak dipindahkan ke daerah tersebut.

Baca juga artikel terkait IBU KOTA BARU atau tulisan lainnya dari Petrik Matanasi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Petrik Matanasi
Editor: Irfan Teguh