Menuju konten utama

Jasa Marga: CCTV Rusak Sehari Sebelum Baku Tembak Polisi dan FPI

Jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai Km 72+000 (Cikampek) offline atau mati sejak Minggu (6/12/2020).

Jasa Marga: CCTV Rusak Sehari Sebelum Baku Tembak Polisi dan FPI
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

tirto.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) mengklaim ada gangguan pada jaringan backbone CCTV/Fibre Optic di Km 48+600 sejak Minggu (6/12/2020) pukul 04.40 WIB.

Direktur Utama PT JMTO, Raddy Lukman mengatakan gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari Km 49+000 (Karawang Barat) sampai Km 72+000 (Cikampek) offline atau mati.

Keterangan Raddy menunjukkan CCTV tersebut rusak sehari sebelum baku tembak antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Muhammad Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.

“Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (06/12/2020) pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut,” kata Raddy melalui keterangan tertulisnya, Selasa (8/12/2020).

Menurut Raddy, karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas. Ia berdalih lokasi gangguan jaringan tersebut berada di tengah median jalan.

“Perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin (07/12/2020) sekitar pukul 16.00 WIB,” kata dia.

Atas kejadian tersebut, PT. Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Informasi lalu lintas di seputar jalan tol dapat di akses melalui Call Center 24 Jam di nomor 14080.

CCTV di Tol Jakarta-Cikampek menjadi sorotan lantaran offline saat baku tembak antara polisi dan Laskar FPI yang mengakibatkan enam orang pengikut Rizieq Shihab tewas.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan Laskar FPI menyerang anggota polisi saat melakukan penyelidikan terkait rencana pengerahan massa dalam pemeriksaan Rizieq.

“Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga berisi pengikut Rizieq, kendaraan milik petugas dipepet. Kemudian [polisi] diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam,” kata Fadil. Dia bilang pelaku sebanyak 10, empat di antaranya kabur.

Dalam kejadian tersebut, polisi menyita 1 pucuk senpi rakitan dan 3 amunisi ukuran 9 milimeter; 1 pucuk senpi rakitan dan 14 amunisi ukuran 9 milimeter, 1 pedang ukuran 1 meter; 1 samurai ukuran satu meter; 1 celurit ukuran 60 sentimeter; 1 tongkat kayu berujung runcing ukuran 50 sentimeter; 1 ketapel beserta 10 kelereng; dan 1 unit mobil Chevrolet Spin berwarna abu-abu.

Sekretaris Umum FPI Munarman membantah keterangan polisi. Menurutnya, anggota FPI bahkan tak diperbolehkan memiliki senjata tajam, apalagi senjata api, sebab mereka terbiasa dengan tangan kosong. Dengan kata lain, menurutnya omongan kepolisian adalah pemutarbalikan fakta.

Baca juga artikel terkait LASKAR FPI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hukum
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan