Menuju konten utama
JFF 2022

Japanese Film Festival 2022 Kembali ke Layar Bioskop Tanah Air

Setelah dua tahun berlangsung via daring, JFF 2022 akan kembali ke layar bioskop tanah air mulai November hingga Desember 2022.

Japanese Film Festival 2022 Kembali ke Layar Bioskop Tanah Air
Japanese Film Festival 2022. (FOTO/id.japanesefilmfest.org)

tirto.id - Japanese Film Festival (JFF) 2022 akan kembali digelar secara luring di beberapa bioskop tanah air mulai November hingga Desember 2022. Festival film yang diinisiasi oleh The Japan Foundation, Jakarta, tersebut akan hadir di tiga kota yakni Jakarta, Makassar, dan Bandung.

Total akan ada 14 film yang dipertontonkan dalam gelaran JFF Indonesia edisi ke-7 ini. Sinema yang ditayangkan berasal dari beragam genre; mulai dari drama, suspense, komedi, misteri, romansa, hingga animasi. Semua film akan tayang dengan dilengkapi subteks bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Tidak hanya agenda pemutaran film, JFF 2022 juga menghadirkan beberapa program lain non-pemutaran. Salah satunya adalah program kuliah umum. Gelar wicara tersebut bertujuan agar para penikmat film yang hadir dapat berdiskusi dan berbagi pengetahuan seputar industri film dan budaya Jepang.

Di samping itu, agenda JFF pada tahun ini juga bakal diwarnai dengan program merchandise hunt. Acara hiburan tersebut memberikan kesempatan bagi para penggemar untuk mengumpulkan koleksi pernak-pernik khas Festival Film Jepang, dengan desain yang bervariasi setiap tahunnya.

Para penikmat film yang sudah tidak sabar menghadiri acara JFF secara luring, dapat memesan tiket terlebih dahulu pada akhir Oktober 2022 mendatang. Pembaruan jadwal pemesanan tiket dapat dipantau melalui situs atau akun resmi sosial media JFF.

Japanese Film Festival merupakan salah satu program yang digagas oleh The Japan Foundation, dengan tujuan untuk mengenalkan budaya Jepang kepada khalayak internasional. JFF pertama kali diadakan pada 1999. Hingga saat ini, festival yang selalu menghadirkan film-film berkualitas tersebut tetap eksis dan bergulir secara rutin setiap tahun.

The Japan Foundation adalah organisasi induk yang membawahi Japanese Film Festival. Lembaga nirlaba milik pemerintah Jepang tersebut telah berdiri sejak 1972.

Berbagai acara yang dibuat oleh The Japan Foundation memiliki tujuan sama, yakni menjalin rasa saling pengertian di antara masyarakat Jepang dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.

Kantor perwakilan The Japan Foundation di Indonesia pertama kali dibangun pada 1974, berlokasi di Jakarta. Sementara itu, acara JFF dihelat di tanah air untuk pertama kalinya pada 2016.

Sejak saat itu, The Japan Foundation sanggup melebarkan jangkauan penyelenggaraan JFF hingga ke 10 negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Australia, yang tergabung dalam JFF Asia Pacific Gateway. Pada 2017, India juga ikut bergabung, lalu disusul oleh Rusia setahun setelahnya.

Salah satu puncak keberhasilan JFF terjadi pada 2019. Pada tahun itu, JFF sukses terselenggara di 12 negara yang terbagi ke dalam 56 kota berbeda, dengan jumlah penonton mencapai 170,000 orang.

Pada 2020, pandemi Covid-19 merebak di hampir seluruh wilayah global. Hal itu membuat JFF mau tak mau harus beradaptasi agar acara bisa tetap bergulir. Pada akhirnya, pihak penyelenggara mencoba menginisiasi adanya alternatif platform daring melalui situs JFF+.

Melalui platform tersebut, agenda JFF dapat tetap berjalan. JFF+ menjadi media utama untuk memperkenalkan film-film Jepang, baik dalam bentuk penayangan film, artikel, maupun forum komunitas.

Meskipun hanya bisa digelar secara daring, JFF pada era Covid-19 sama sekali tidak kehilangan daya tarik. Pada gelaran festival daring yang berlangsung Februari 2022 lalu, misalnya, jumlah penonton JFF mampu mencapai lebih dari 34.400.

Pada tahun ini, tepatnya mulai November mendatang, JFF akan kembali hadir di Indonesia. Tidak hanya secara daring, penonton juga bisa hadir secara langsung di bioskop CGV Cinemas yang tersebar di 3 kota yakni Jakarta, Makassar, dan Bandung.

Baca juga artikel terkait JAPANESE FILM FESTIVAL 2022

tirto.id - Film
Sumber: Siaran Pers
Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof