Menuju konten utama

Jangan Asal Pilih Tips Kelola Keuangan, Cek Kondisi & Tujuan Dulu

Generasi muda Indonesia menjadi salah satu yang memiliki literasi keuangan rendah.

Ilustrasi Generasi Muda. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Disiplin mengelola keuangan sangat penting bagi Alen (35) dan keluarga. “Saya real saja, ya. Hidup itu butuh amunisi dan saya rasa kekayaan itu amunisi yang utama,” kata Alen, seorang wiraswasta, sudah menikah dan punya dua anak, telah memiliki deposito untuk dana darurat dan proteksi asuransi, saat ini aktif berinvestasi juga lewat Reksadana saham.

Dalam kesehariannya, Alen telah menempatkan alokasi keuangan untuk berbelanja barang-barang yang bisa menjamin kualitas hidup keluarga sekaligus menaikkan status sosialnya. Namun, pengeluaran tersebut diikuti dengan pencatatan keuangan secara rinci dan terstruktur.

Lain cerita dengan Dani (32). Seorang karyawan perusahaan swasta, sudah menikah dan memiliki seorang anak. Bagi Dani, menabung adalah sisa penghasilan setelah semua kebutuhan terpenuhi, tak heran nominal tabungan per bulannya fluktuatif, bahkan jumlahnya kurang dari 10% dari penghasilan. Meski demikian, Dani merasa keuangannya masih berada dalam taraf aman jika kebutuhan pokok seperti pangan, air, listrik, internet, dan pendidikan anak sudah terpenuhi, serta modal bisnis masih ‘berputar’.

Kisah kedua orang di atas seolah bertolak belakang, masing-masing memiliki situasi, kondisi, dan karakter yang berbeda. Dengan demikian, cara pengelolaan keuangannya pun akan berbeda. Situasi dan kondisi yang beragam ini yang menjadikan Bank OCBC NISP menghadirkan OCBC NISP Financial Fitness Index, riset hasil kerja sama Bank OCBC NISP dengan NielsenIQ yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia.

Hasil riset tersebut menunjukkan generasi muda Indonesia menjadi salah satu yang memiliki literasi keuangan yang rendah dengan rata-rata kesehatan finansial hanya mencapai skor 37,72, jauh dibandingkan Singapura yang mencapai 61. Riset tersebut juga menunjukkan hanya 14,3% anak muda yang terlihat berusaha menuju “sehat” finansial, namun nyatanya kondisi mereka masih belum ideal.

Hal ini salah satunya dikarenakan pemahaman para generasi muda yang masih tidak tepat dan lengkap terkait kekayaan dan bagaimana mengelola keuangan. Terlebih saat ini ada fenomena ikutan tren investasi saham namun menggunakan uang hasil utang atau nekat terjun ke crypto currency menggunakan uang sekolah atau tabungan nikah, seperti yang banyak muncul di pemberitaan.

Lalu, Artinya Apa?

Akses masyarakat pada produk dan layanan keuangan yang terus meningkat ternyata tidak selalu membawa dampak positif, khususnya di generasi muda jika mereka tidak dibekali dengan pemahaman keuangan yang baik. Riset OCBC NISP Financial Fitness Index menunjukkan 85,6% generasi muda terlihat “kurang sehat” secara finansial dan perlu segera melakukan check-up, sisanya terlihat “sehat” namun ternyata PR-nya masih banyak.

Setelah membaca-baca dan mengetahui hasil riset, generasi muda harus segera melakukan financial fitness check up sebagai langkah awal untuk memperbaiki kesehatan finansial mereka, dan jangan asal mengikuti tren keuangan atau ajakan investasi teman yang belum tentu tepat.

Setelah melakukan check up, kita harus pilih solusi pendampingan keuangan yang tepercaya. Kemudian, yang terpenting adalah bisa kasih solusi keuangan sesuai situasi, kondisi, dan tujuan keuangan kamu masing-masing.

5 Tips Pilih Cara Pengelolaan Keuangan yang Sesuai Kondisi dan Tujuan Kamu!

Pilih yang bisa kasih layanan Financial Fitness Check Up untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi keuangan kamu saat ini. Mirip dengan medical check up atau mengecek Kesehatan fisik, Financial Fitness Check Up bisa memberikan evaluasi apa yang sudah baik dan apa yang harus ditingkatkan. Jadi, ke depannya kamu bisa mendapatkan solusi atau tips yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan tujuan keuangan kamu.

Pilih yang punya komunitas. Dengan masuk dalam komunitas yang punya goals yang sama, kamu bisa makin termotivasi belajar bersama. Tapi jangan asal pilih komunitas. Kamu bisa pilih komunitas yang di dalamnya ada coach atau expert-nya, jadi mereka bisa sharing tentang pengelolaan keuangan. Itu akan lebih terstruktur.

Pilih situs bimbingan keuangan yang tepercaya dengan konsep pembelajaran yang terstruktur agar kamu bisa lebih fokus memperbaiki kondisi keuangan sesuai prioritas. Pilih juga yang punya konsep fun dan interaktif supaya tidak bosan dan bikin kantuk.

Pilih kelas-kelas Financial Fitness untuk bisa mengasah keahlian pengelolaan keuangan kamu. Kamu bisa pilih mulai dari menyediakan kelas beginner hingga yang advance.

Pilih yang menyediakan Financial Fitness Trainer yang berkualitas.

Kebetulan sekali, kelima tips di atas ada di solusi Nge-Gym Finansial OCBC NISP, dimulai dengan Finansial Fitness Check Up yang mudah di akses di situs Ruang meNYALA. Prosesnya cepat, hanya memerlukan 3 menit dan bersifat rahasia tanpa perlu menginformasikan pendapatan dan pengeluaran.

Selain itu, untuk membantu kita memperbaiki kesehatan finansial, Nge-Gym Finansial menyediakan solusi pendampingan keuangan, mulai dari NYALA Financial Fitness Coaches, Komunitas meNYALA, platform edukasi Ruang MeNYALA, dan Financial Fitness Gym.

Kembali lagi ke cerita di awal, kira-kira kamu masuk ke gengnya Alen atau Dani? Atau malah tidak keduanya? Nah, kembali lagi, karena masing-masing dari kita adalah pribadi unik yang memiliki situasi, kondisi, dan tujuan keuangan berbeda, jadi tips atau solusi pengelolaan keuangannya pun akan berbeda.

Untuk itu, jangan tunggu nanti, segera ambil smartphone kamu lalu mulai perjalanan pengelolaan keuangan dengan melakukan Financial Fitness Check Up di Ruang meNYALA.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis