Menuju konten utama

Jalan Panjang Persebaya Menjadi Juara Liga 2

Persebaya akhirnya membuktikan sebagai klub terbaik, usai sukses menjuarai Liga 2.

Jalan Panjang Persebaya Menjadi Juara Liga 2
Pertandingan babak pertama final liga 2, Pesebaya Surabaya melawan PSMS Medan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (28/11/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Persebaya Surabaya menjuarai Liga 2 musim 2017 setelah menundukkan PSMS Medan dengan skor 2-3 di partai final di Stadion GBLA Bandung, Selasa (28/11/2017). Laga harus diselesaikan dengan babak extra time setelah kedua tim bermain imbang sepanjang 2 x 45 menit.

Laga Persebaya vs PSMS ini berlangsung ketat. Kedua tim silih berganti menciptakan gol di babak pertama. Persebaya lebih dulu unggul di menit ke-2 melalui Rishaldi Fauzi. Namun selang enam menit, PSMS mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melaui eksekusi penalti I Made Wirahadi.

PSMS berbalik unggul 2-1 pada menit ke-37 melalui Roni Fatahillah. Keunggulan ini pun dapat dibalas oleh Irfan Jaya. Skor 2-2 menutup babak pertama.

Pada babak kedua, PSMS dan Persebaya sama-sama tak mampu menciptakan gol tambahan sehingga laga dilanjutkan hingga babak perpanjangan waktu.

Persebaya akhirnya mengunci kemenangan melalui gol Irfan Jaya di babak extra time. Belum genap dua menit laga berjalan Irfan Jaya sukses meneruskan umpan pendek Ricky Kayame. Kedudukan 2-3 dan bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Jalan Panjang Persebaya Juara Liga 2

Kemenangan ini membuktikan Persebaya masih menjadi salah satu tim terbaik di Indonesia. Sebelum sukses menjuarai Liga 2, nasib Persebaya pernah tersandera oleh PSSI.

Masalah bermula ketika laga Persik vs Persebaya di babak play-off Indonesia Super League (ISL) 2010 lalu. Saat itu, Persebaya hanya butuh hasil seri untuk mengamankan satu tiket play-off agar terhindar dari degradasi ke Divisi Utama. Sebaliknya, Persik harus menang telak, setidaknya selisih lima gol agar lolos dari degradasi.

Sementara itu, di sisi lain Pelita Jaya yang sama-sama diambang degradasi menanti hasil pertandingan kedua tim. Pelita Jaya berharap Persebaya kalah, tak peduli dengan skor berapa pun. Kekalahan Persebaya bisa membuat klub milik keluarga Bakrie itu melenggang ke play-off.

Tapi menjelang laga penentuan Persik vs Persebaya, panitia mendadak membatalkan jadwal. Alasannya, mereka tak mendapat izin keramaian dari kepolisian. Regulasi Badan Liga Indonesia menyatakan bahwa kegagalan menggelar laga kandang berimplikasi pada sanksi terhadap tuan rumah. Sesuai regulasi, Persebaya mestinya dinyatakan menang WO dengan skor 3-0.

Namun, sesuatu yang ganjil terjadi. PSSI tidak memberikan kemenangan otomatis kepada Persebaya. PSSI justru memberi kesempatan kepada Persik menggelar laga kandang. Arena pertandingan dipindahkan ke Yogyakarta. Tetapi lagi-lagi panitia gagal menggelarlaga. Sanksi tak langsung dijatuhkan. Persik diberi kesempatan lagi menggelar pertandingan di Kediri.

Laga berulangkali batal digelar, sehingga Persebaya "lelah" menghadapi jadwal yang tak jelas dari PSSI.

Di saat yang sama Liga Indonesia terbelah menjadi dua: ISL dan Liga Primer Indonesia (LPI). Persebaya ikutan terbelah. Dualisme itu terus berlanjut sampai kurang lebih tujuh tahun.

Kisruh baru usai ketika status Persebaya dipulihkan menjadi anggota PSSI pada Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu, (8/1/2017). Tim kebanggaan arek Surabaya ini akhirnya kembali ke Divisi Utama atau satu level di bawah kompetisi utama di Indonesia.

Sempat tertatih-taih di awal musim Liga 2, manajemen Persebaya akhirnya menunjuk Angel Alfredo Vera untuk melatih klub ini sejak Mei 2017. Juara perserikatan 1941, 1951, 1952, 1978, 1988, dan Liga Indonesia 1996/1997, 2004 ini perlahan tapi pasti merangkak melewati setiap fase di Liga 2.

Di babak penyisihan grup, Persebaya lolos sebagai juara Grup 5. Di babak 16 besar Persebaya lolos sebagai runner up Grup C di bawah Kalteng Putra sampai kemudian menjuarai Grup Y di babak 8 besar.

Pada laga semifinal, Persebaya menang atas Martapura FC dengan skor 3-1 dan akhirnya kembali ke kasta tertinggi Indonesia.

Di partai final, Bajul Ijo membuktikan yang terbaik di kasta kedua usai menundukkan PSMS dengan skor tipis 2-3.

Baca juga artikel terkait LIGA 2 atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Olahraga
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH