Menuju konten utama

Jadwal UTBK akan Dilakukan Sebelum UN: Apa Dampaknya Bagi Siswa?

Wacana Menristekdikti Mohamad Nasir mengubah jadwal UTBK sebelum UN mendapat banyak protes, salah satunya melalui laman change.org.

Ilustrasi UTBK. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berencana untuk memajukan jadwal Ujian Tulis Berbasis Koputer (UTBK) 2020. UTBK yang seharusnya digelar pada awal 2020 dimajukan menjadi akhir 2019. Tujuannya agar murid memiliki waktu lebih panjang mempersiapkan ujian nasional (UN).

Sebab, dengan jadwal UTBK dimajukan, para siswa diharapkan dapat lebih fokus pada UN, tanpa harus memikirkan UTBK yang sudah mereka lewati di semester lima.

“Jadi kalau ini kita jalankan, perguruan tinggi akan mendapat sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Contoh jumlah pendaftar UTBK tahun ini menurun. Itu artinya dengan sistem UTBK calon mahasiswa kini lebih rasional dan lebih terbuka,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Pelaksanaan UTBK sendiri dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). LTMPT merupakan lembaga di bawah Kemenristekdikti, yang kini merupakan satu-satunya institusi penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.

Berdasarkan informasi dari webaite resmi https://ltmpt.ac.id mulai 2019 ini, siswa yang hendak mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) wajib mengikuti UTBK. Sementara, untuk jadwal UTBK pada tahun ini dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, sebanyak 10 kali.

Setiap hari terdapat dua sesi tes, yaitu pagi dan siang sebanyak 20 sesi (kecuali hari libur nasional). Jadwal lengkapnya bisa dilihat di tautan ini.

Namun, usulan Menristekdikti Mohamad Nasir itu mendapat banyak protes, salah satunya melalui laman change.org. Hingga Sabtu siang (17/8/2019) petisi ini sudah ditandatangani oleh sekitar 92.547 orang.

Berdasarkan petisi itu, langkah Kemenristekdikti ini dinilai tidak melalui pertimbangan yang matang. Sebab, dimajukannya jadwal UTBK ke akhir semester 5 bukan akan meningkatkan hasil UTBK dan UN, tetapi justru berpotensi menjatuhkan keduanya.

Respons Sekolah dan Siswa

Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Supyana mengatakan, sebaiknya UTBK dilaksanakan setelah UN berlangsung. Alasannya, kata dia, hal itu akan mengganggu konsentrasi peserta didik pada proses belajar mengajar.

Apalagi, kata Supyana, siswa yang tengah menginjak bangku kelas 12, proses belajar mengajarnya sangat ketat untuk menyelesaikan dan menguasai seluruh mata pelajaran.

“Untuk dapat lulus dari satuan pendidikan, seluruh peserta didik harus menyelesaikan dan tuntas semua program pembelajaran. Apabila ditambah beban harus mempersiapkan UTBK, saya khawatir pencapaian hasil tidak maksimal,” kata dia saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (15/8/2019).

Supyana mengatakan, jika hasil UTBK tersebut bagus, maka mungkin saja akan menambah semangat para peserta didik.

Sebaliknya, jika hasil UTBK yang diterima para peserta didik tidak sesuai dengan harapan mereka, maka akan berpengaruh terhadap semangat siswa-siswi dalam belajar. Bahkan drop sebelum mengerjakan UN.

“Tapi kalau ini [UTBK] harus dilaksanakan sebelum UN, Kemenristekdikti harus segera diputuskan [waktunya]. Sehingga sekolah dapat merevisi program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, khususnya kelas 12,” kata dia.

Akbar, siswa kelas 12 SMK Walang Jaya, Jakarta mengatakan memang bagus jika UTBK dilaksanakan sebelum UN. Sebab, kata dia, dirinya jadi mengetahui seberapa besar nilai yang ia dapatkan untuk mengikuti ujian SBMPTN kelak.

"Kalau ada UTBK duluan, kan, enak. Jadi kami sudah tahu nanti bakal masuk perguruan tinggi yang mana sesuai sama nilai kita. Kalau hasilnya bagus juga, kan, bikin kami makin semangat,” kata dia saat dihubungi reporter Tirto.

Sebaliknya, kata Jayanti Mandasari, siswi kelas 12 SMAN 72 Jakarta, dirinya khawatir, jika nilainya tak sesuai harapannya, maka justru akan menurunkan semangat belajarnya untuk mengikuti UN nanti.

"Takut saja gitu kalau keluar hasilnya nilainya kecil. Pasti pengaruhnya ke semangat belajar," ucapnya kepada reporter Tirto.

Namun, mereka berdua memilih untuk mengikuti apa pun kebijakan yang ada di Kemenristekdikti dan juga pihak sekolah.

“Ya paling persiapan yang dilakukan belajar terus biar bisa menguasai materi. Jadi enggak masalah mau duluan UTBK atau belakangan dari UN,” kata perempuan yang akrab disapa Yanti ini.

Siswa Bisa Stres Kebanyakan Ujian

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai, manfaat jika UTBK dilakukan sebelum UN yaitu para peserta didik dapat mengukur nilai untuk masuk Perguruan Tinggi yang akan mereka pilih.

Namun, kata dia, jika siswa tersebut tidak siap dengan hasil yang mereka terima karena tak sesuai dengan harapan, maka akan menyebabkan mereka bertambah stres sebelum mengikuti UN.

“Ya begitu, jadi sangat menentukan nasibnya, padahal mereka gelisah karena merasa tidak siap dan belum menguasai soal-soal UTBK,” kata Matraji kepada reporter Tirto.

Matraji mengatakan dirinya merasa kasihan kepada para siswa. Sebab, dengan banyaknya ujian yang harus dilakukan oleh para peserta didik, akan membuat mereka semakin stres. Apalagi jadwal UTBK rencananya akan diubah oleh Kemenristekdikti.

"Sekolah itu mencerdaskan bukan malah membuat anak-anak stres. Selama ujian-ujian itu masih diberlakukan, pasti menimbulkan keributan," pungkasnya.

Selain itu, Matraji pun menyoroti sejumlah problem terkait pelaksanaan UTBK. Salah satunya soal kendala teknis terkait jaringan komputer. Menurut dia, itu merupakan keluhan tahunan yang tidak pernah direspons dengan baik.

“Soal gangguan teknis itu, ya mesti ada langkah antisipatif yang terukur dan teruji dengan baik. Jadi, kalau sewaktu-waktu terjadi masalah, sudah ada jalan keluarnya dan tidak mengganggu proses ujian berlagsung,” kata dia.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar memastikan rencana dimajukannya waktu UTBK menjadi akhir 2019 belum pasti dilaksanakan dan masih dikaji.

Ia juga belum menjelaskan kapan rencana memajukan UTBK tersebut selesai dikaji. Ia bahkan enggan menyebut siapa saja yang terlibat dalam pembahasan rencana tersebut.

Baca juga artikel terkait UTBK 2020 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz