Menuju konten utama

Jadwal Uji Klinis Vaksin Merah Putih yang Segera Dicoba ke Manusia

Pengembangan vaksin merah putih akan segera memasuki fase uji klinis 1, 2, dan 3 untuk diujicobakan ke manusia.

Jadwal Uji Klinis Vaksin Merah Putih yang Segera Dicoba ke Manusia
Ilustrasi vaksin Covid-19. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Vaksin Merah Putih, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh para peneliti Indonesia, akan segera memasuki fase uji klinis tahap 1 untuk diujikan kepada manusia.

Sebelumnya, pada 9 November lalu, Universitas Airlangga menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT. Biotis Pharmaceutical, perusahaan yang akan memproduksi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri ini.

Penyerahan bibit vaksin tersebut sekaligus menandai kelanjutan kerja sama antara Universitas Airlangga dan PT Biotis. Adapun PT Biotis merupakan salah satu mitra dalam produksi vaksin Merah Putih.

Serah terima bibit vaksin dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih ke Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti, kampus Unair, Surabaya pada Selasa (9/11/2021). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut menyaksikan acara tersebut.

"Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri," kata Budi.

"Ini sudah lulus uji praklinis ke hewan, kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini, untuk mengukur keamanannya," tambah dia.

Budi berharap kehadiran Vaksin Merah Putih bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri akan suplai vaksin Covid-19. Dia memproyeksikan vaksin tersebut akan dikembangkan untuk kebutuhan memberikan vaksin booster bagi orang yang sudah menerima 2 dosis dan vaksinasi untuk anak-anak usia 5-12 tahun.

"Saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19," ujar Budi.

Infografik BNPB Vaksin Merah Putih

Infografik BNPB Vaksin Merah Putih. tirto.id/Fuad

Selain itu, Budi melanjutkan, keberhasilan peneliti Universitas Airlangga menemukan bibit vaksin Covid-19 adalah tonggak sejarah dalam perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Menurut dia, pencapaian ini dapat mendorong penguasaaan teknologi vaksin di tanah air.

"Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi [vaksin], bukan hanya berbasis dari teknologi virus, bukan hanya berbasis teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat," terang dia.

Jadwal Uji Klinis Vaksin Merah Putih Tahap 1, 2, dan 3 ke Manusia

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh para peneliti Indonesia dan melibatkan kerja sama banyak institusi. Universitas Airlangga menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus.

Sebagaimana prosedur pengembangan vaksin Covid-19 jenis lainnya, sebelum diujicoba ke manusia, bibit Vaksin Merah Putih terlebih dahulu sudah melalui fase praklinis. Pada fase tersebut, hasil uji coba bibit vaksin ke hewan menunjukkan bahwa ia aman dan efektif.

Selanjutnya, bibit Vaksin Merah Putih itu akan mulai memasuki fase uji klinis untuk diujicoba ke manusia dengan rincian jadwal sebagai berikut:

1. Uji Klinis Tahap 1 pada Desember 2021, dengan melibatkan 100 orang.

2. Uji Klinis Tahap 2 pada Januari 2022, dengan melibatkan 400 orang.

3. Uji Klinis Tahap 3 pada Februari 2022, dengan melibatkan 1000 orang.

Hingga 15 November 2021, mengutip data Satgas Penanganan Covid-19, vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah menjangkau 130.616.514 juta orang di Indonesia.

Pada hari yang sama, jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin dosis kedua mencapai 84.552.446 orang. Sementara penerima vaksin booster atau dosis ketiga sudah mencapai 1.191.298 jiwa.

Program vaksinasi Covid-19 di tanah air masih akan terus berlanjut. Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 2 dosis diterima oleh 208.265.720 warga.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VAKSIN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Bisnis
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Yantina Debora