Menuju konten utama

Jadwal & Tuntunan Shalat Gerhana Matahari 21 Juni 2020

Jadwal shalat gerhana matahari pada Minggu (21/6/2020) di seluruh Indonesia berbeda-beda. Kemenag merilis tuntunan salat kusuf dengan anjuran tambahan doa agar wabah Covid-19 segera berakhir.

Jadwal & Tuntunan Shalat Gerhana Matahari 21 Juni 2020
Ilustrasi Salat. foto/istockphto

tirto.id - Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Minggu (21/6/2020) berupa Gerhana Matahari Sebagian akan melewati 31 provinsi di seluruh Indonesia. Kementerian Agama (Kemenag) sudah merilis data terjadinya gerhana yang menjadi patokan jadwal pelaksanaan salat gerhana matahari (salat kusuf) hari ini.

Salat gerhana, termasuk salat gerhana matahari, sunah dikerjakan secara berjemaah di masjid. Dalam situasi Indonesia menghadapi wabah Corona, Kemenag mengimbau umat Islam di wilayah yang dilalui gerhana, dan yang aman dari COVID-19, untuk mengerjakan salat itu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kami imbau kaum muslim pada daerah yang mengalami gerhana dan aman Covid-19, untuk menggelar shalat sunnah gerhana sesuai tuntunan syariah. Tapi tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin pada Sabtu (20/6).

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Indonesia, GMC pada Minggu (21/6/2020) akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa Gerhana Matahari Sebagian. Magnitudo GMC ini dari 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur hingga 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

Daerah yang akan mengalami puncak gerhana paling awal adalah kota Sabang, Aceh pada pukul 14.34.52,4 WIB. Kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Agats, Papua, yaitu pukul 17.37.26,3 WIT.

Sementara itu, GMC tidak akan teramati di 83 pusat kota lain, yaitu 2 kota di Bengkulu, 7 kota di Lampung, 10 kota Jawa Tengah, dan 7 kota di Jawa Timur, semua kota di Jawa Barat (kecuali Indramayu), juga Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini. Ini terjadi karena magnitudo gerhananya karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.

Tuntunan Salat Gerhana Matahari

Ketika terjadi gerhana, termasuk gerhana matahari, Umat Islam disunahkan mengerjakan salat gerhana berjemaah di masjid. Namun, salat ini dapat pula dikerjakan seorang diri. Salat gerhana dilakukan dengan 2 rakaat dan 4 rukuk, atau dalam setiap rakaat ada 2 rukuk.

Tuntunan mengerjakan salat gerhana matahari berdasarkan situs web Kemenag dalah sebagai berikut.

  • Berniat di dalam hati
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah dan bertaawuz,
  • Membaca Surah Al-Fatihah
  • Membaca surat yang panjang dengan dikeraskan suaranya.
  • Rukuk dengan waktu yang lama
  • Bangkit dari rukuk (iktidal)
  • Setelah iktidal, tidak langsung sujud, tetapi dalam posisi berdiri membaca Surah Al-Fatihah dan Surah lain. Berdiri kedua ini waktunya lebih singkat dari berdiri pertama (sebelum rukuk pertama).
  • Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
  • Bangkit dari rukuk (iktidal)
  • Sujud yang lamanya seperti rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
  • Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sama seperti rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat, sejak berdiri hingga rukuk kedua.
  • Duduk tasyahud; dan
  • Salam.
Dalam salat gerhana yang dilakukan berjemaah, seusai salat, imam menyampaikan khotbah salat gerhana yang isinya anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan melakukan amal kebaikan lain.

Untuk salat gerhana pada Minggu (21/6/2020) Kemenag mengimbau hal ini ditambah dengan doa agar wabah Covid-19 segera berakhir, juga doa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Jadwal Salat Gerhana Matahari

Salat gerhana matahari pada Minggu (21/6/2020) dilakukan pada waktu yang berbeda-beda di Indonesia, berdasarkan kapan mulai dan berakhirnya gerhana.

Dalil pelaksanaan salat gerhana dari Hasan melalui jalur Hasan, dari Abu Bakrah, ketika matahari mengalami kusuf (gerhana) maka Nabi berdiri, menyeret selendang, hingga masuk masjid. Para sahabat mengikuti beliau, lalu Nabi salat dua rakaat mengimami mereka hingga matahari

Nabi kemudian bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami kusuf (gerhana) karena kematian seseorang. Apabila kalian melihat keduanya (mengalami gerhana), maka salat dan berdoalah

hingga disingkapkan yang ada pada kalian”. (H.R. Bukhari)

Dikutip dari situs web Kemenag, berdasarkan data astronomis, waktu terjadinya Gerhana Matahari Sebagian pada Minggu (21/6/2020) di 31 Provinsi seluruh Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Aceh, gerhana mulai 13.16 WIB, puncak gerhana 14.40 WIB, dan berakhir 15.48 WIB.

2. Sumatera Utara, gerhana mulai 13.37 WIB, puncak gerhana 14.48 WIB, dan berakhir 15.48 WIB.

3. Sumatera Barat, gerhana mulai 14.03 WIB, puncak gerhana 14.54 WIB, dan berakhir 15.37 WIB.

4. Riau, gerhana mulai 13.53 WIB, puncak gerhana 14.57 WIB, dan berakhir 15.50 WIB.

5. Bengkulu, gerhana mulai 14.29 WIB, puncak gerhana 14.59 WIB, dan berakhir 15.21 WIB.

6. Jambi, gerhana mulai 14.16 WIB, puncak gerhana 15.00 WIB, dan berakhir 15.44 WIB.

7. Kepulauan Riau, gerhana mulai 14.00 WIB, puncak gerhana 15.06 WIB, dan berakhir 16.12 WIB.

8. Sumatera Selatan, gerhana mulai 14.31 WIB, puncak gerhana 15.04 WIB, dan berakhir 15.36 WIB.

9. Lampung, gerhana mulai 14.41 WIB, puncak gerhana 15.07 WIB, dan berakhir 15.33 WIB.

10. Bangka Belitung, gerhana mulai 14.25 WIB, puncak gerhana 15.10 WIB, dan berakhir 15.51 WIB.

11. Indramayu Jawa Barat, gerhana mulai 15.11 WIB, puncak gerhana 15.14 WIB, dan berakhir 15.16 WIB.

12. Jawa Tengah, gerhana mulai 14.59 WIB, puncak gerhana 15.18 WIB, dan berakhir 15.38 WIB.

13. Jawa Timur, gerhana mulai 14.57 WIB, puncak gerhana 15.21 WIB, dan berakhir 15.48 WIB.

14. Kalimantan Barat, gerhana mulai 14.13 WIB, puncak gerhana 15.17 WIB, dan berakhir 16.14 WIB.

15. Kalimantan Tengah, gerhana mulai 14.26 WIB, puncak gerhana 15.22 WIB, dan berakhir 16.14 WIB.

16. Kalimantan Selatan, gerhana mulai 15.32 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan berakhir 17.11 WITA.

17. Kalimantan Timur, gerhana mulai 15.20 WITA, puncak gerhana 16.26 WITA, dan berakhir 17.23 WITA.

18. Kalimantan Utara, gerhana mulai 15.15 WITA, puncak gerhana 16.25 WITA, dan berakhir 17.25 WITA.

19. Bali, gerhana mulai 16.03 WITA, puncak gerhana 16.24 WITA, dan berakhir 16.44 WITA.

20. Nusa Tenggara Barat (NTB), gerhana mulai 15.59 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, dan berakhir 16.56 WITA.

21. Nusa Tenggara Timur (NTT), gerhana mulai 15.53 WITA, puncak gerhana 16.27 WITA, dan berakhir 17.10 WITA.

22. Sulawesi Barat, gerhana mulai 15.31 WITA, puncak gerhana 16.29 WITA, dan berakhir 17.20 WITA.

23. Sulawesi Selatan, gerhana mulai 15.35 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan berakhir 17.19 WITA.

24. Sulawesi Tengah, gerhana mulai 15.26 WITA, puncak gerhana 16.30 WITA, dan berakhir 17.25 WITA.

25. Sulawesi Tenggara, gerhana mulai 15.38 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan berakhir 17.18 WITA.

26. Gorontalo, gerhana mulai 15.28 WITA, puncak gerhana 16.31 WITA, dan berakhir 17.26 WITA.

27. Sulawesi Utara, gerhana mulai 15.24 WITA, puncak gerhana 16.32 WITA, dan berakhir 17.31 WITA.

28. Maluku Utara, gerhana mulai 16.29 WIT, puncak gerhana 17.34 WIT, dan berakhir 18.30 WIT.

29. Maluku, gerhana mulai 16.39 WIT, puncak gerhana 17.35 WIT, dan berakhir 18.26 WIT.

30. Papua Barat, gerhana mulai 16.34 WIT, puncak gerhana 17.36 WIT.

31. Papua, gerhana mulai 16.36 WIT, puncak gerhana 17.37 WIT.

Baca juga artikel terkait SHALAT GERHANA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH