Menuju konten utama

Jadwal Sidang Isbat 2021 Penentuan Awal Puasa 1 Ramadhan 1442 H

Kapan jadwal sidang isbat penentuan awal Ramadan 1442 H digelar?

Jadwal Sidang Isbat 2021 Penentuan Awal Puasa 1 Ramadhan 1442 H
Ilustrasi Ramadhan. foto/istockphoto

tirto.id - Sidang isbat penentuan awal Ramadan 1442 H akan digelar pada Senin (12/4/2021). Sidang ini akan dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan. Sidang isbat akan diselenggarakan di Gedung Kementerian Agama Thamrin, Jakarta, sebagaimana dilansir dari Kemenag RI.

Sebagaimana tahun lalu, sidang isbat kali ini akan digelar di masa pandemi. Peserta yang hadir pun dibatasi untuk mencegah penularan Covid-19. Undangan lainnya akan turut mengikuti sidang melalui telekonferensi. Sidang isbat ini juga akan disiarkan oleh TVRI dan media sosial Kemenag.

Penentuan awal Ramadan lazimnya menggunakan dua cara, yaitu melalui rukyatul hilal atau pemantauan hilal dan cara hisab (perhitungan astronomi). Kemudian, sidang isbat akan menetapkan secara resmi awal Ramadan 1442 H melalui gabungan cua cara tersebut.

1. Penentuan Ramadan melalui Rukyatul Hilal

Rukyatul hilal adalah kegiatan untuk memantau hilal, yang merupakan bulan baru atau sabit. Munculnya hilal menunjukkan dimulainya bulan baru dalam penanggalan lunar (hijriah). Metode rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan 1442 H ini dilakukan menjelang terbenam matahari pada 29 Syaban di beberapa lokasi yang sudah ditentukan.

Tahun ini, rukyatul hilal akan dilaksanakan di 86 titik di Indonesia. Di Jakarta sendiri, lokasi rukyatul hilal terdapat di empat titik. "Rukyatul hilal akan dilaksanakan di gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, Masjid KH Hasyim Asy'ari, dan Masjid Al Musyari'in Basmol," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (1/4/2021).

Metode rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW: "Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang [tidak terlihat] maka genapkanlah [istikmal] jadi 30 hari."

2. Penentuan Ramadan Melalui Hisab

Cara yang lebih mutakhir dalam menentukan Ramadan adalah melalui perhitungan astronomi atau hisab. Akurasi metode hisab ini cukup presisi sehingga banyak ulama yang menyepakatinya. Bahkan, organisasi Islam Muhammadiyah menjadikan metode hisab sebagai cara resmi untuk menentukan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

Sederhananya, perhitungan hisab dilakukan dengan mengukur jumlah bulan sebanyak 29,531 hari. Dengan kalkulasi ini, akan diperoleh bahwa awal puasa Ramadan 1442 H akan jatuh pada 13 April 2021. Malam pertama Ramadan dimulai sejak 12 April 2021, yang dapat dimulai dengan mendirikan salat Tarawih pertama.

Ulama kontemporer juga menjustifikasi sahnya metode hilal dengan menggunakan hadis di atas. Penafsiran "melihat hilal" dipahami tidak harus disaksikan dengan mata kepala langsung, namun juga bisa dilihat menggunakan ilmu pengetahuan. Dengan metode hisab, hilal akan dilihat, kendati tidak secara langsung dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantu penglihatan lainnya.

Metode hisab juga menyiasati kelemahan yang disebutkan hadis itu. Kelemahan cara rukyatul hilal adalah kadang kala cahaya bulan kalah dengan sinar matahari. Akibatnya, hilal terlihat samar. Di kondisi lain, jika langit mendung, rukyatul hilal tak bisa dilakukan.

Di Indonesia, pemerintah menggunakan dua metode ini secara bersamaan. Cara empirik dengan rukyatul hilal, yang kemudian dirasionalisasi dengan hisab. Ketika menggabubngkan dua metode ini, lazimnya terdapat tiga kemungkinan penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah.

Pertama, hilal berkemungkinan kurang dari 0 derajat. Jika hal ini yang terjadi, dari rukyatul hilal maupun hisab akan memiliki hasil sama, yaitu malam tersebut belum masuk bulan baru.

Kedua, hilal berkemungkinan lebih dari 2 derajat. Jika hal ini yang terjadi, hilal akan tampak. Dari rukyatul hilal maupun hisab akan memiliki hasil sama, yaitu malam tersebut sudah masuk bulan baru.

Ketiga, hilal berkemungkinan ada di antara 0 hingga 2 derajat. Jika hal ini yang terjadi, hilal bisa saja tidak terlihat dalam rukyatul hilal, meskipun dari metode hisab, hilal sudah ada di atas cakrawala. Situasi inilah yang sering kali menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam dalam menentukan awal Ramadan.

Di Ramadan tahun ini, hilal berkemungkinan lebih dari 2 derajat. "Secara hisab, posisi hilal awal Ramadan 1442 H sudah di atas ufuk berkisar antara 2 derajat 37 menit sampai 3 derajat 36 menit," ujar Kamaruddin Amin dari Dirjen Bimas Islam. Artinya, bisa dipastikan, puasa pertama Ramadan 1442 H akan jatuh pada 13 April 2021.

Baca juga artikel terkait SIDANG ISBAT atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dipna Videlia Putsanra