Jadwal Piala Asia 2019 & Tantangan Palestina di Grup Sulit

Palestina bakal bersaing bersama Suriah, Yordania, dan juara bertahan Australia di Grup B Piala Asia 2019.

Penulis: Hendi Abdurahman

Terbit 27 Dec 2018 17:56 WIB,

Waktu baca ±2 menit

Tim sepak bola Palestina berfoto bersama sebelum menghadapi tim sepak bola Indonesia pada pertandingan babak penyisihan sepakbola grup A Asian Games ke 18 di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (15/8/2018). INASGOC/Ary Kristianto

tirto.id - Timnas Palestina bakal memulai perjalanan mereka di Piala Asia 2019 dengan menghadapi sesama tim asal Timur Tengah, Suriah pada Minggu (6/1/2019) melawan Suriah, skuat asuhan Noureddine Ould Ali itu bakal melakoni dua laga persahabatan melawan Irak dan Kirgistan.

Pada gelaran empat tahunan yang sekaligus menjadi ajang sepak bola terbesar di Asia itu, Palestina berada di Grup B. Mereka akan bersaing bersama juara bertahan Australia, Suriah, dan Yordania.

Menanggapi persaingan dengan Australia, gelandang Palestina yang juga ikut serta dalam kejuaraan Piala Asia U-23 tahun 2018, Mohammed Basim Rashid mengakui jika petualangan timnya bakal sulit.

“Pasti sulit, itu pasti. Semua orang mengetahui Australia adalah salah satu favorit untuk menjuarai Piala Asia 2019,” ungkapnya sebagaimana dilansir laman resmi AFC.

Kendati demikian, pengalaman Sameh Maraaba dan kolega di Piala Asia 2015 diperkirakan bisa menjadi bekal. Apalagi dua tim pesaing lainnya di Grup B yakni Suriah dan Yordania berasal dari kawasan yang sama (Timur Tengah) sehingga sudah saling mengenal gaya permainan satu sama lain.

“Di antara Suriah, Yordania, dan Palestina, permainan bisa menjadi milik siapapun. Kami dari wilayah yang sama dan bermain dengan mental yang sama.

“Tapi itu bukan berarti akan mengurangi intensitas ketika kami saling bertemu. Justru sebaliknya, kami semua di sini untuk suatu tujuan. Persaingan selalu ada, apa pun tim yang Anda bela,” lanjut Basim.

Pada gelaran Piala Asia 2015, Palestina gagal melaju ke babak perempat final lantaran kalah bersaing dengan Jepang dan Irak. Saat itu mereka tergabung di Grup D dengan catatan yang buruk. Dari tiga laga yang dilakoni, Palestina selalu kalah. Mereka juga hanya mencetak satu gol dan kemasukkan sebelas gol.