Menuju konten utama

Jadwal Olimpiade 2020 Ditunda, Praveen-Melati Bersiap dari Awal

Pasangan bulutangkis Indonesia Praveen-Melati bersiap dari awal setelah jadwal Olimpiade Tokyo diundur menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021. 

Jadwal Olimpiade 2020 Ditunda, Praveen-Melati Bersiap dari Awal
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Melati Daeva Oktavianti (kanan) dan rekannya Praveen Jordan mengembalikan kok ke arah lawannya asal China Wang Yi Lyu dan Huang Dong Ping dalam babak perempat final turnamen All Eengland Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Nafi-Humas PBSI/app/aww.

tirto.id - Pasangan bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, terpaksa harus menjalani program persiapan Olimpiade dari awal kembali. Hal itu merupakan konsekuensi dari penundaan Jadwal Olimpiade Tokyo hingga tahun depan sebagai imbas pandemi Corona (COVID-19).

Pasangan berperingkat 4 dunia itu sebenarnya tengah menunjukkan performa menanjak usai menyabet gelar juara All England Open 2020 di Birmingham, Inggris, pada pertengahan Maret lalu.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti, menilai andai jadwal Olimpiade 2020 tidak mengalami pergeseran hal itu sebenarnya sangat menguntungkan bagi Praveen/Melati.

Sementara pada akhir bulan Maret lalu, IOC secara resmi merilis pengumuman penundaan jadwal Olimpiade Tokyo yang sedianya digelar pada 24 Juli-9 Agustus 2020. Jadwal Olimpiade berubah menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.

“Misalnya kayak Praveen/Melati, kemarin setelah menang All England, kalau Olimpiade digelar tahun ini kesempatan sangat besar. Tapi karena turnamen mundur, mereka harus mengulang lagi dong persiapannya dari bawah,” terang Susi, dikutip dari Antara, Minggu (3/5/2020).

Situasi tersebut juga memaksa tim pelatih PBSI untuk mempersiapkan program tambahan demi mengembalikan semangat dan motivasi pemain. Menurut Susi para pelatih sebenarnya telah menjalankan program agar anak didik mereka dapat mencapai puncak performa pada bulan Agustus nanti. Namun semua itu harus kembali diubah.

“Nah ini yang jadi PR, bagaimana menjaga semangat, mood, bukan cuma performa, tapi juga konsistensi dan kepercayaan diri mereka. Serta semangat mereka bahwa di Olimpiade nanti harus di peak performa mereka yang teratas. Itu yang harus dibangun dari awal lagi,” ungkap Susi.

Peraih medali emas bulu tangkis sektor tunggal putri di Olimpiade 1992 tersebut juga memperingatkan bahwa mereka harus sanggup beradaptasi di tengah situasi vakum turnamen seperti saat ini . Susi juga tak menutup kemungkinan saat kelak kompetisi kembali dibuka, peta kekuatan bulu tangkis dunia bisa mengalami perubahan.

Federasi Badminton Dunia (BWF) diketahui belum bisa memastikan kapan seri turnamen internasional dapat kembali dibuka, usai mengalami penangguhan sejak pertengahan Maret.

Sejauh ini badan tertinggi bulu tangkis itu hanya sudah merilis jadwal kejuaraan beregu putra dan putri Piala Thomas-Uber 2020, yang bakal digelar pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2021 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Agung DH