Menuju konten utama

Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kab. Morowali 29 Ramadan 1443 1 Mei 2022

Jadwal imsakiyah Kab. Morowali hari ini meliputi jadwal imsak, jadwal sahur, dan jadwal buka puasa pada 1 Mei 2022 atau 29 Ramadan 1443.

Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kab. Morowali 29 Ramadan 1443 1 Mei 2022
Ilustrasi Salat. foto/istockphoto

tirto.id - Dengan mengetahui jadwal buka puasa dan jadwal imsak di Kab. Morowali, umat Islam diharapkan dapat menghentikan sahur dengan tepat waktu dan menyegerakan untuk berbuka.

Jadwal Imsakiyah dan Jadwal Buka puasa Kab. Morowali Hari Ini 1 Mei 2022

Bagi masyarakat Kab. Morowali yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Tirto.id menyediakan jadwal imsakiyah lengkap, yang meliputi jadwal imsak, salat subuh, zuhur, asar, magrib (jadwal buka), dan isya sebagai berikut.

Berikut adalah jadwal imsak, jadwal buka dan jadwal sholat Kab. Morowali 1 Mei 2022:

Doa Buka Puasa

Dengan mengetahui jadwal buka puasa di Kab. Morowali, umat Islam akan lebih mudah dalam menjalankan ibadah puasa. Selain itu, adanya keterangan waktu buka akan membuat umat Islam bisa menyegerakan untuk membatalkan puasa. Pada umumnya doa buka puasa yang dibaca umat Islam adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى

Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya-allah ta'ala.

Berbuka puasa atau iftar merupakan rutinitas penting sekaligus salah satu momen istimewa bagi umat muslim pada bulan Ramadan. Iftar boleh dilakukan ketika matahari sudah tenggelam atau saat telah masuk waktu magrib.

Begitu waktu iftar tiba, umat muslim dianjurkan segera berbuka dan mengakhiri puasa yang sudah dijalankan sejak terbitnya fajar shodiq. Menyegerakan iftar ketika waktunya sudah tiba merupakan sunnah puasa yang diajurkan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana hadist berikut:

"Dari Abu Dzar RA: Rasulullah SAW pernah bersabda: tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa," (HR Ahmad).

Hukum Puasa

Puasa tidak hanya semata-mata menahan haus dan lapar atau tidak melakukan hubungan suami-istri pada siang hari. Dalam puasa, yang diutamakan adalah pengendalian diri dari perbuatan yang mengutamakan hawa nafsu.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Jika ada seseorang yang mencela atau mengganggumu, katakanlah, 'Aku sedang puasa'.”

Kaum muslim yang berpuasa ibarat tengah membuat perisai yang kukuh di dunia dan akhirat. Ketika berada di dunia, seseorang yang berpuasa akan membatasi semua perbuatannya hanya untuk hal-hal yang disukai Allah. Sementara itu, di akhirat, puasa adalah perisai yang akan menjaga seseorang dari panasnya api neraka.

Nabi Muhammad saw. bersabda, "Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka” (H.R. Ahmad).

Ceramah Singkat Ramadhan

Untuk mengisi waktu selama Ramadan 1443 H sekaligus memperdalam khasanah keagamaan kita, berikut ini Tirto.id menampilkan khasanah tentang Keberagaman Madinah di Zaman Nabi.

Kehadiran Nabi Muhammad SAW di kota Madinah membawa sistem kehidupan beragam yang adil. Penduduk Madinah sangat plural. Berbagai suku dan agama hidup berdampingan, termasuk suku Aus dan Khazraj yang dulunya sering terlibat peperangan satu sama lain. Salah satu misi Nabi ketika datang ke kota tersebut adalah mengiikat seluruh penduduk dalam satu piagam bernama "Piagam Madinah." Melalui Piagam Madinah, setiap anggota kelompok di Madinah diakui eksistensinya dan dilindungi hak-haknya, termasuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya tanpa diganggu gugat oleh siapa pun. Selama kepemimpinan Nabi, keadilan di Madinah diterapkan secara utuh tanpa kecuali, termasuk terhadap muslim yang melanggar. Salah satu peristiwa yang diabadikan dalam Q.S An-Nisa ayat 105 adalah ketika Nabi tidak terpengaruh dengan keislaman seorang Muslim munafik yang menuduh seorang Yahudi melakukan pencurian. Selain itu, ada pula peristiwa delegasi Uskup Najran yang enggan masuk Islam kembali ke kampung halaman dengan membawa janji Nabi untuk melindungi mereka. Selama kunjungannya, mereka bahkan diizinkan untuk beribadah di Masjid Nabawi, meskipun bagi ulama hal tersebut adalah peristiwa khusus dan tidak wajar lagi diulangi.

Takjil Buka Puasa Ramadhan Khas Kab. Morowali

Salah satu yang istimewa dalam berpuasa adalah menanti saat berbuka. Rasulullah saw. bersabda, "orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu Rabbnya".

Untuk berbuka puasa, terdapat berbagai menu takjil yang dapat disantap. Takjil dapat berupa makanan ringan hingga makanan berat. Setelah seharian menahan lapar dan haus, variasi menu takjil setiap hari, akan membuat suasana berbuka lebih spesial.

Berikut adalah kuliner khas Kab. Morowali: Jalakotek, Combro, Nasi lengko, Kalua jeruk, Tutut

Baca juga artikel terkait JADWAL IMSAKIYAH atau tulisan lainnya dari Tim Konten Ramadan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Tim Konten Ramadan
Penulis: Tim Konten Ramadan
Editor: Tim Konten Ramadan