Menuju konten utama

Jadwal Imsak 2021 Puasa Ramadan Kota Yogyakarta 22 April 2021

Jadwal imsakiyah hari ini Kota Yogyakarta pada 22 April 2021 atau 10 Ramadan 1442 H bisa dicek di Tirto.id. Umat muslim di Kota Yogyakarta bisa pula melihat jadwal sholat 5 waktu dalam menjalankan ibadah puasa.

Jadwal Imsak 2021 Puasa Ramadan Kota Yogyakarta 22 April 2021
KOTA YOGYAKARTA

tirto.id - Umat Islam di Kota Yogyakarta dapat menggunakan jadwal imsakiyah, jadwal shalat, hingga jadwal berbuka puasa dari Kemenag RI bisa sebagai panduan menjalankan ibadah. Selain itu, umat muslim di Kota Yogyakarta juga dapat menyimak jadwal shalat hingga waktu berbuka puasa pada hari ini Kamis 22 April 2021.

Kota Yogyakarta dikenal karena memiliki sejumlah masjid ikonik. Beberapa contohnya antara lain, Masjid Al- Hijrah, Masjid Darul Hikmah, dan Masjid Baitun Na`im. Masjid-masjid tersebut menjadi pusat kegiatan ibadah umat muslim di Kota Yogyakarta.

Masjid Al- Hijrah dibangun pada tahun 2005. Daya tampung 50 - 100 jamaah. Masjid ini bisa ditemukan di alamat Kotabaru Gondokusuman Kota Yogyakarta Gondokusuman.

Sedangkan Masjid Darul Hikmah dibangun pada tahun 2013. Daya tampung > 200 jamaah. Masjid ini berada di alamat Jl. Kenari No. 4 Yogyakarta Umbulharjo.

Sementara Masjid Baitun Na`im dibangun pada tahun 1979. Daya tampung 100 - 150 jamaah. Umat muslim bisa menemukan masjid ini di Janturan Warungboto Umbulharjo.

Ada beberapa pilihan menu sahur dan buka puasa di Kota Yogyakarta, misalnya; Bakpia, Gudeg, Ayam Goreng Kalasan, Nasi Goreng Kampung Yogyakarta, Yangko.

Demi kesempurnaan mengerjakan ibadah selama bulan Ramadan, umat Islam Kota Yogyakarta dapat melihat jadwal imsakiyah di Kota Yogyakarta dalam tabel berikut.

Hukum Puasa

Mengerjakan puasa wajib hukumnya bagi umat Islam yang mukallaf selama 29 atau 30 hari bulan Ramadan setiap tahun. Sebulan penuh kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan berjuang menahan dari dari hal-hal yang membatalkan sejak fajar shodiq hingga terbenamnya matahari.

Puasa adalah amalan istimewa. Tidak ada yang dapat mengetahui amalan tersebut kecuali Allah dan orang yang mengerjakan. Selain itu, Allah sendiri yang memberikan balasan, tanpa menentukan kadar balasan tersebut.

Hal ini tercantum dalam hadis qudsi "Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung ”.

Puasa tidak hanya semata-mata menahan haus dan lapar atau tidak melakukan hubungan suami-istri pada siang hari. Dalam puasa, yang diutamakan adalah pengendalian diri dari perbuatan yang mengutamakan hawa nafsu.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Jika ada seseorang yang mencela atau mengganggumu, katakanlah, 'Aku sedang puasa'.”

Kaum muslim yang berpuasa ibarat tengah membuat perisai yang kukuh di dunia dan akhirat. Ketika berada di dunia, seseorang yang berpuasa akan membatasi semua perbuatannya hanya untuk hal-hal yang disukai Allah. Sementara itu, di akhirat, puasa adalah perisai yang akan menjaga seseorang dari panasnya api neraka.

Nabi Muhammad saw. bersabda, "Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka” (H.R. Ahmad).

Niat Puasa

Sedangkan bacaan doa niat puasa Ramadan dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin 'an adaai fardi syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardu pada bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Pengetahuan Keislaman

Selama Ramadan 2021 ini, umat muslim di Kota Yogyakarta juga dapat memperdalam pengetahuan keislaman. Contohnya tentang Sejarah dan Profil Sunan Ampel: Wali Pendakwah di Jalur Politik .

Pada Ramadan ini, menarik jika kembali mengulas sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu tokoh pentingnya adalah Sunan Ampel dari Walisongo. Beliau menyebarkan Islam terutama di kawasan Ampeldenta.

Menghadapi kondisi masyarakat Jawa saat tu, Sunan Ampel mengampanyekan prinsip Moh Limo, yaitu Moh Main (tidak berjudi), Moh Ngombe (tidak mabuk), Moh Maling (tidak mencuri). Moh Madat (tidak menghisap candu), dan Moh Madon (tidak berzina).

Baca juga artikel terkait JADWAL IMSAKIYAH atau tulisan lainnya dari Tim Konten Ramadan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Tim Konten Ramadan
Penulis: Tim Konten Ramadan
Editor: Tim Konten Ramadan