tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-17 pada tanggal 17 Ramadan 1440H atau Rabu, 22 Mei 2019.
Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kota Pasuruan Provinsi Jawa Timur memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kota Pasuruan antara lain: Pelabuhan Pasuruan.
Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kota Pasuruan umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid BAITURROHMAN yang dikategorikan sebagai Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 1923. Sementara untuk daya tampung, Masjid BAITURROHMAN bisa diisi > 200 jamaah.
Selain Masjid BAITURROHMAN, umat muslim di Kota Pasuruan bisa menjalankan salat tarawaih Masjid nurul iman. Masjid Jami. Alamat Masjid nurul iman ada di perum sekar asri jalan hasyim asari kel sekargadung purworejo. Masjid ini dibangun pada 1998. Daya tampung, Masjid nurul iman bisa diisi 50 - 100 jamaah.
Alamat Masjid al-ishlah ada di gendis asri Isekargadung purworejo. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kota Pasuruan juga dapat melakukan tarawih di Masjid al-ishlah. Masjid Masjid al-ishlah termasuk dalam jenis masjid Masjid Jami. Masjid ini dibangun pada 2017. Daya tampung, Masjid al-ishlah bisa menampung 50 - 100 jamaah.
Bagi masyarakat Kota Pasuruan yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:
Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-17 adalah diberikan kepadanya pahala Nabi-Nabi..
Tausiah Harian
Secara umum hampir tak ada perbedaan antara salat tarawih dan salat sunah lainnya. Perbedaan paling mencolok adalah tarawih harus dilakukan setelah salat isya dan pada bulan Ramadan. Tarawih dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Tapi bagi mereka yang uzur bisa melakukannya secara sendirian (munfarid).
Tak ada berbedaan soal rukun-rukun antara salat tarawih, witir, dan fardu. Keharusan membaca surat-surat tertentu setelah al-Fatihah pun tidak ada.
Orang yang salat tarawih atau witir dipersilakan memilih surat dan ayat mana saja, meski tentu saja surat atau ayat yang panjang lebih diutamakan. Sebagian ulama juga merekomendasikan surat-surat tertentu untuk dibaca.
Di Indonesia, yang khas dijumpai pada malam Ramadan adalah doa yang dipanjatkan selepas tarawih. Doa tersebut dikenal dengan nama “doa kamilin”. Kata “kâmilîn” berarti orang-orang yang sempurna. Nama ini diambil dari redaksi pertama doa tersebut yang memohon kesempurnaan iman kepada Allah. Doa ini dipraktikkan para ulama di mana-mana melalui rantai ijazah (sanad amalan) yang jelas.
Penulis: Abdul Nashir Fattah
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/38921/sejarah-hukum-dan-praktik-tarawih
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH