tirto.id - Umat Islam di seluruh Indonesia telah menjalani puasa Ramadan hingga hari ke-22 pada tanggal 22 Ramadan 1440H atau Senin, 27 Mei 2019.
Ketika bulan puasa tiba, salah satu momen yang istimewa adalah datangnya azan maghrib sebagai tanda usainya menahan lapar, haus, dan hal-hal yang membatalkan puasa selama sehari penuh.
Masyarakat di Kota Mojokerto Jawa Timur dapat menunggu waktu buka puasa dengan ngabuburit, di beberapa tempat, di antaranya adalah Alun-alun Mojokerto, Waduk Tanjungan, Patung Buddha Tidur. Selain itu di daerah ini juga terkenal dengan makanan dan minuman khas yang dapat digunakan sebagai menu buka puasa. Beberapa makanan khas Kota Mojokerto antara lain: Onde-onde, Kerupuk Rambak, Kerupuk Upil, Sate Keong, Sambel Wader, Kerupuk Memble, Pentol Bakar, Sate Bangil.
Untuk menunaikan ibadah sholat atau pun tarawaih, pada umumnya warga Kota Mojokerto melakukan ibadah ini di Masjid Al-Fattah yang dikategorikan sebagai masjid Masjid Agung. Alamat Masjid Al-Fattah ada di Jl. Hasyim Asyhari no. 1 Kec. Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Selain Masjid Al-Fattah, terdapat beberapa masjid lain yang dapat digunakan oleh umat Islam di Kota Mojokerto untuk menunaikan ibadah salat, salah satunya adalah Masjid ROUDHOTUL-JANNAH. Masjid Besar. Alamat Masjid ROUDHOTUL-JANNAH adalah di Jalan raya Surodinawan.
Tidak hanya itu, salat tarawih yang pada bulan Ramadan hukumnya adalah sunah muakkad ini juga dapat dilakukan di Masjid PB Sudirman. Masjid ini berada di Jln. Gajahmada no. 04.
Tirto.id juga menyediakan jadwal imsakiyah yang meliputi imsak, subuh, zuhur, asar, berbuka, maghrib, dan isya di Kota Mojokerto seperti di bawah ini.
Selain jadwal sholat, perlu diketahui bahwa sholat tarawih penting bagi umat muslim. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-22 adalah terbebaskan dari duka-cita ketika di hari kiyamat nanti..
Tausiah Harian
Bagaimana status puasa orang yang sedang dalam keadaan junub?
Puasa bagi orang junub tetap sah, tidak batal. Nabi Muhammad pernah mengalami kasus yang sama.
Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah berkata:
“Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadha’nya.”
Menurut keterangan Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam kitab Ibanatul Ahkam, dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang sedang junub boleh menunda mandi besar hingga waktu setelah terbit fajar. Kendati demikian, yang lebih utama adalah menyegerakan mandi sebelum waktu subuh tiba.
“Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum subuh.”
Penulis: A. Muchlishon Rochmat
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/105999/kata-nabi-muhammad-soal-orang-junub-berpuasa
EMBED_NU
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH