tirto.id - Ibadah puasa memasuki hari ke-13 pada tanggal 13 Ramadan 1440H atau Sabtu, 18 Mei 2019.
Setiap menjelang jadwal buka puasa atau kumandang bedug adzan maghrib masyarakat di Kab. Bungo Provinsi Jambi memanfaatkannya untuk ngabuburit Tempat ngabuburit di Kab. Bungo antara lain: Taman Hijau Bungo.
Sementara untuk menjalankan ibadah salat tarawih, warga Kab. Bungo umumnya memusatkan kegiatan ibadahnya di Masjid Al-Mubarak yang dikategorikan sebagai Masjid Agung. Masjid ini dibangun pada 1990. Sementara untuk daya tampung, Masjid Al-Mubarak bisa diisi > 200 jamaah.
Selain Masjid Al-Mubarak, umat muslim di Kab. Bungo bisa menjalankan salat tarawaih Masjid At-Taqwa. Masjid Besar. Alamat Masjid At-Taqwa ada di Jl.Pelepat Rt.03 Rw.01 Dusun Purwa Sari. Masjid ini dibangun pada 1983. Daya tampung, Masjid At-Taqwa bisa diisi > 200 jamaah.
Alamat Masjid Baiturrohim ada di Kampung Tebat Dusun Pulau Batu. Musafir yang kebetulan sedang berada di Kab. Bungo juga dapat melakukan tarawih di Masjid Baiturrohim. Masjid Masjid Baiturrohim termasuk dalam jenis masjid Masjid Besar. Masjid ini dibangun pada 2006. Daya tampung, Masjid Baiturrohim bisa menampung > 200 jamaah.
Bagi masyarakat Kab. Bungo yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan, Tirto.id menyediakan jadwal buka, sholat maghrib, imsak, sholat subuh, zuhur, isya, magrib, isya:
Selain itu, penting bagi umat muslim untuk menjalankan tarawih di kala Ramadan. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-13 adalah aman dari segala keburukan di hari kiamat nanti.
Tausiah Harian
Pada hakikatnya, puasa adalah ibadah tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang menjalankan dan Allah SWT. Tidak seperti ibadah-ibadah lahir yang lain seperti salat dan haji.
Dalam sebuah hadis memang disebutkan bahwa seseorang bisa mengatakan dirinya sedang berpuasa jika ada orang lain yang mencela dan mengajak bertengkar. Tapi ulama fikih memberi peringatan bahwa yang harus dihindari ketika mengatakan “Saya sedang berpuasa” adalah hal itu disertai rasa riya. Apalagi dalam kondisi yang tidak membutuhkan seseorang untuk memberitahu orang lain bahwa dirinya sedang berpuasa.
Dalam kitab Hasiyyatul Bujairimi alal Khatib, Al-Bujairimi menyatakan puasa memang amalan yang jauh dan terhindar dari perbuatan riya karena puasa bersifat tersembunyi. Tetapi, riya bisa saja terjadi dalam perkataan orang berpuasa yang mengatakan kepada orang lain bahwa dia sedang berpuasa.
Penulis: M. Alvin Nur Choironi
Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/78428/riya-dalam-berpuasa
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH