Menuju konten utama

Jadwal Buka dan Imsak Kota Jakarta & Kota Bengkulu, Selasa, 28 Mei 2019

Jadwal buka puasa dan imsak di Kota Jakarta dan Kota Bengkulu Selasa, 28 Mei 2019 penting diketahui umat muslim di kedua daerah.

Jadwal Buka dan Imsak Kota Jakarta & Kota Bengkulu, Selasa, 28 Mei 2019
Waktu buka puasa dan jadwal imsak di Kota Jakarta dan Kota Bengkulu.

tirto.id - Umat muslim di Kota Jakarta dan Kota Bengkulu pada hari ini Selasa, 28 Mei 2019 menjalankan ibadah puasa ke-23 atau bertepatan dengan 23 Ramadan 1440H.

Sembari menunggu bedug buka puasa, umat muslim di Kota Jakarta dapat melakukan ngabuburit. Beberapa tempat ngabuburit di Kota Jakarta antara lain: Taman Suropati, Monas, Kota Tua Jakarta, Taman Cattelya, Setu Babakan, Taman Sepeda Banjir Kanal Timur.

Ada makanan dan minuman khas dari daerah ini yang dapat dipakai sebagai menu berbuka puasa, seperti: Asinan Betawi, Soto Betawi, Gabus pucung, Sayur babanci, Sayur godog, Sayur besan (Telubuk sayur pemersatu), Ayam sampyok, Sambelan lengkio, Soto tangkar, Soto mie, Pecak Ikan Gabus, Pecak tembang, Bandeng pesmol, Nasi kebuli, Nasi uduk, Nasi ulam, Gado-gado, Ketoprak, Semur Jengkol, Laksa Betawi, Pindang Bandeng.

Apabila memasuki waktu azan sholat maghrib berkumandang, umat muslim di daerah Kota Jakarta dapat melakukan ibadah sholat maghrib. Beberapa masjid di Kota Jakarta yang dijadikan tempat solat maghrib antara lain di Masjid Jakarta Islamic Center, Masjid Raya Baitussalam, Masjid Nurul Huda. Masjid-masjid itu dapat ditemukan di Jalan Kramat Jaya, Kec. Koja, Kota Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta, Perumahan Billymoon, Jl.Kelapa Hijau II Rt.005/010 Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit - Jakarta Timur., Pulau Tidung RT 005/01.

Demikian pula ketika menjelang imsakiyah atau memasuki waktu ibadah sholat subuh, umat muslim di Kota Jakarta dapat menggunakan masjid-masjid untuk beribadah.

Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal buka dan imsak di Kota Jakarta :



Masyarakat di Kota Bengkulu juga memiliki tempat favorit untuk ngabuburit. Beberapa tempat ngabuburit di Kota Bengkulu antara lain; Danau Dendam Tak Sudah, Taman Pantai Berkas, Pantai Panjang, Pasar Beduk View Tower.

Sementara untuk umat muslim di Kota Bengkulu sering ngabuburit dengan menyantap makanan atau minuman godok-godok, kelicuk, lema, pendap, tempoyak saat berbuka atau pun makan sahur.

Sedangkan untuk ibadah sholat tarawih atau pun sholat subuh, zuhur, asar, maghrib, isya dapat dilakukan rumah atau masjid. Beberapa masjid di Kota Bengkulu yang dijadikan tempat tarawih antara lain, Masjid Baitul Izzah, Masjid Akbar At-Taqwa, Masjid AR-RAHMAN.

Masjid-masjid di Kota Bengkulu itu bisa ditemukan di Jalan Raya Pembangunan Nomor 1 Bengkulu, Jl. Soekarno-Hatta, Kel. Anggut Atas Kec. Gading Cempaka, Kota Bengkulu, KEL. PAGAR DEWA RT. 25 RW.05 KEC. SELEBAR.

Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal buka dan imsak di Kota Bengkulu:



Selain jadwal imsak, umat muslim juga senantiasa memahami keutamaan sholat tarawih seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-23 adalah Allah SWT buatkan kota di dalam surga

Sebagai pelengkap ibadah di bulan Ramadan, berikut tausiah harian yang dikutip dari situs Nahdatul Ulama:

Selama 10 malam hari terakhir Ramadan, Rasulullah selalu "mengencangkan gamisnya" sebagaimana diceritakan Aisyah dalam hadis riwayat Imam Bukhari:

“Dari Aisyah RA, dikatakannya, ‘Nabi ketika memasuki sepuluh hari terakhir mengencangkan gamisnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.’”

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihi al-Bukhari menjelaskan bahwa yang dimaksud "mengencangkan gamisnya" adalah memisahkan diri dari istri-istri beliau sebagaimana kutipan berikut:

“‘Mengencangkan gamisnya’ artinya memisahkan diri dari istri-istri beliau (tidak menggauli mereka).”

Lalu apa yang Rasulullah lakukan di malam-malam itu?

Ia menghidupkan malam-malam itu dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, khusunya iktikaf guna menyambut datangnya laitulkadar.

Hal ini sebagaimana diceritakan Aisyah dalam hadis riwayat Imam Bukhari:

“Dari Aisyah RA, ‘Sesungguhnya Rasulullah melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau juga beriktikaf setelah beliau wafat.’”

Penulis: Muhammad Ishom

Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/106824/rasulullah-tak-menggauli-istri-istri-selama-10-hari-terakhir-ramadhan

EMBED_NU

Baca juga artikel terkait JADWAL SHOLAT atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH