Menuju konten utama
Survei LSI:

Jadi Partai Islam yang Tak Lolos ke Parlemen, PPP akan Kerja Keras

PPP akan memecut mesin partai untuk bergerak lebih besar lagi di daerah masing-masing.

Jadi Partai Islam yang Tak Lolos ke Parlemen, PPP akan Kerja Keras
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy (kedua kiri). ANTARA FOTO/Dewi Fajriani/pd/16

tirto.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi satu-satunya partai berbasis agama Islam yang tak lolos ke parlemen versi Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. Namun, PPP menganggap hal ini tak menjadi persoalan.

Ketua DPP PPP Reni Marlinawati menyatakan mereka akan memecut mesin partai untuk bergerak lebih besar lagi di daerah masing-masing. Menurut Reni, kekuatan PPP adalah bertemu langsung dengan masyarakat.

"[survei LSI] Itu anggap saja itu benar dan kami lihat sisi positifnya bahwa kami kurang kerja keras lagi dan ini saatnya kami akan bekerja lebih keras lagi," kata Reni kepada Tirto, Kamis (21/2/2019).

Reni mengaku tidak kaget dengan hasil survei tersebut. Sebab, selama ini, hasil survei PPP selalu menunjukan dalam posisi kritis, tetapi akhirnya PPP tetap mampu mengirimkan kader ke DPR.

Apalagi dari hasil survei itu, PPP hanya terpaut 0,5 persen suara, dengan perolehan suara umum sebanyak 3,5 persen. Reni percaya dengan sedikit kerja lebih keras dan perhitungan margin of error, PPP memenuhi ambang batas 4 persen untuk lolos ke parlemen.

"Faktor itu kan juga menentukan pengaruh muncul angka tadi. Kami tetap fokus bekerja sebagaimana arahan Ketua Umum dan komitmen caleg," ucapnya lagi.

Sejauh ini, Reni menegaskan PPP akan fokus di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memang, Reni mengakui persaingan dengan partai muslim lainnya termasuk juga partai nasionalis seperti PDIP sangat ketat.

PDIP tercatat mendapat perolehan suara paling banyak dari kantong pemilih muslim. PPP mengakui hal itu karena efek ekor jas hanya berpengaruh pada partai utama pengusung capres pada pemilu serentak 2019 ini.

"Memang kami sudah tahu dan enggak terlalu berharap dari itu," katanya lagi.

Baca juga artikel terkait PARLEMEN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto