Menuju konten utama
Buku Never Grow Up

Jackie Chan di Masa Lalu: Pemarah, Pemabuk dan Suka ke Rumah Bordil

“Tahun 1999 itu saya membuat kesalahan serius,” kata Chan Jackie terkait peluncuran bukunya Never Grow Up yang mengisahkan masa lalunya yang kelam.

Jackie Chan di Masa Lalu: Pemarah, Pemabuk dan Suka ke Rumah Bordil
Aktor Hong Kong Jackie Chan. AP Photo/Vincent Yu

tirto.id - Jackie Chan bukanlah pria baik-baik. Ia adalah pribadi yang suka selingkuh, mabuk-mabukan dan mengencani pelacur. Bahkan ia adalah ayah yang kejam. Jaycee, anaknya pernah didorong hingga tubuhnya membentur sofa.

Jackie Chan mengakui semua perbuatan itu dalam buku biografinya Never Grow Up. Dalam buku yang diluncurkan dalam bahasa Inggris ini Chan menceritakan bagaimana dirinya memiliki kehidupan yang kelam.

“Tahun 1999 itu saya membuat kesalahan serius,” kata Chan.

Di awal kesuksesannya dalam film laga ia menjadi artis dengan kehidupan yang penuh dengan foya-foya.

“Suatu hari saya mengambil 500.000 dolar Hong Kong dalam bentuk tunai dan membawa seluruh tim saya ke Emporium jam tangan Albert Yeung. Saya melangkah masuk dan berkata, 'Tunjukkan 10 jam tangan terbaikmu. Apakah itu yang paling mahal? Dengan berlian terbanyak? Bagus, saya akan mengambil tujuh jam tangan itu. Tidak perlu membungkusnya, saya akan langsung memakainya dan saya akan membayar tunai,” ujar Jackie Chan, dikutip dari SCMP.

Jackie Chan doyan mabuk-mabukan, tak kenal siang ataupun malam. Imbasnya, saat ia diminta pergi ke studio, ia kerap terlambat dan datang dengan kacamata hitam untuk menutupi matanya yang bengkak karena mabuk-mabukan.

Tak hanya mabuk-mabukan, Jackie Chan sering menghabiskan malamnya dengan mengunjungi rumah bordil. Hingga ia mengenal 'Numbre Nine', sebutan untuk seseorang di sebuah rumah bordil.

Semenjak mengenal 'Numbre Nine', Jackie Chan tak ingin melewatkan satu malam pun tanpa bersenang-senang dengan perempuan tersebut.

“Setiap malam, saya dan 'Numbre Nine' akan masuk ke bilik kecilnya yang suram, langit-langit yang sangat rendah tepat di atas kami. Ruangan itu tidak kedap suara, dan kami bisa mendengar banyak hal di sekitar kami, jernih seperti kristal. Ada saat-saat ketika saya melihat orang-orang mencoba mengintip melalui celah di pintu kami. Namun bilik kecil ini tampak seperti surga bagi saya,” ujar Jackie Chan.

Namun Jackie Chan akan berubah saat berada di rumah. Pria yang kini berusia 64 tahun itu menjadi pribadi yang tak terkendali dan pemarah.

Jackie Chan Memang Terlahir untuk Film Laga

Never Grow Up tak hanya soal kisah kelam Jackie Chan. Karir cemerlangnya pun ditulis dalam buku itu.

Pria kelahiran Hong Kong itu memulai karirnya sebagai stuntman. Ia diminta oleh seorang sutradara untuk melompati pagar balkon yang tinggi lalu menjatuhkan diri, salto dan kemudian mendarat dengan sempurna.

Dalam adegan itu Jackie Chan melakukannya tanpa matras. Tapi bukannya merasa kesakitan dan ingin berhenti ia bersikeras untuk mengulangi gerakan itu untuk kedua kalinya.

Hari itu adalah hari di mana Chan memulai karirnya sebagai aktor laga, yang saat ini ia begitu dipuja oleh pecinta film.

Setelah adegan stuntman itu Chan ditawari peran utama dalam film Kung Fu. Tetapi saat itu Bruce Lee adalah aktor yang tidak bisa ditandingi ketenarannya dalam dunia Kung Fu.

Hingga tahun 1973, setelah Bruce Lee meninggal, Chan menandatangani kontrak dengan Lo Wei Motion Picture Co, studio yang membuat Lee terkenal. Tetapi perusahaan ternyata hanya menginginkan dia menjadi replika sang superstar yang meninggal itu.

Chan sempat bermain di beberapa film, salah satunya New Fist of Fury (1976) yang mana Chan berlakon sebagai seorang pembunuh berdarah dingin, penuh amarah dan dendam. Tapi film-film itu gagal, semua menemui nasib yang sama. Hingga Chan dianggap sebagai "racun box-office".

Suatu saat, produser independen Ng See-yuen bertanya kepada Chan apa yang sebenarnya ingin dia lakukan.

“Bruce Lee akan berteriak dan mengaum sambil bertarung untuk menunjukkan kekuatan dan kemarahannya, tetapi saya lebih suka menangis. Bruce Lee adalah manusia super di mata penonton, tapi saya hanya ingin menjadi pria biasa,” jelasnya.

Pada tahun 1978 dan 1979, Chan akhirnya muncul dalam film Snake in the Eagle's Shadow, Drunken Master dan The Fearless Hyena, dan menjadi hits. Dari film-film tersebut Chan ditawar dengan bayaran yang mahal. Chan telah berhasil.

Dilansir dari Post Magazine, Jackie Chan adalah orang Cina yang paling terkenal di dunia. Dia telah bangkit dari stuntman yang dibayar dengan 5 dolar Hongkong per hari menjadi aktor dengan bayaran tertinggi kelima di dunia pada daftar Forbes 2018, sekitar 45,5 juta dolar Hongkong.

Jackie Chan lahir pada 7 April 1954 di Hong Kong dengan berat 5.4kg. Seperti kebanyakan orang di Hong Kong, orang tuanya datang sebagai pengungsi akibat perang sipil Cina. Ayahnya seorang juru masak di konsulat Perancis, tempat ibunya bekerja sebagai pembantu.

Di sekolah Chan kerap diganggu oleh taman-temannya, hingga ia mendapat julukan Cannonball. Menyadari bahwa Chan memiliki stamina yang kuat daripada nilai akademiknya, orang tuanya kemudian memasukannya ke sekolah kung fu di bawah kung fu master, Yu Jim-yuen. Tetapi Chan adalah bocah yang sulit diatur.

Setelah ayah dan ibunya pindah ke konsulat Amerika di Australia, Chan ditinggal sendirian. Saat itulah, di usianya yang 17 tahun, ia keluar dari asrama dan memutuskan bekerja di industri film menjadi stuntman.

Baca juga artikel terkait BIOGRAFI atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Febriansyah
Editor: Yantina Debora