tirto.id - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko menggantikan Mahyudin sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.
Moeldoko secara resmi telah mendapatkan pataka dari Dewan Pembina HKTI, Oesman Sapta Odang, dalam Rapat Pimpinan Nasional di Balai Kartini, Jakarta, pada Senin (10/4/2017).
Panglima TNI di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu berharap, ke depan HKTI bisa menjadi jembatan untuk kesejahteraan petani dari pemerintah.
"Kehadiran bapak Menteri Pertanian dan sekaligus Menteri Hukum dan HAM telah memberikan kekuatan baik psikogis serta semangat rekan-rekan HKTI seluruh Indonesia," kata Moeldoko seperti dikutip Antara.
Dia juga berterimakasih kepada pemerintah karena sudah membantu HKTI di sejumlah bidang antara lain pembangunan infrastruktur seperti waduk dan imigrasi, serta bantuan subsidi sarana pertanian seperti traktor dan seterusnya.
Moeldoko juga memperkenalkan bibit beras yang dinamakan M70D, bibit itu memiliki masa panen yang cepat, sehingga bisa membantu kesejahteraan rakyat.
"Saat ini kita masih konvensional. Masa panen padi 90 hari sampai 150 hari. Kita ada M70D yang masa panennya 70 hari sehingga membantu para petani," ujar dia.
Sewaktu masih menjabat sebagai Panglima TNI, Jenderal Moeldoko memang getol melakukan program cetak sawah baru. Pada 18 September 2013, ia bersama Menteri Pertanian saat itu Suswono meresmikan cetak sawah baru seluas 100 Ha di Desa Tanjung Aur, Kec. Jejawi, Kabupaten OKI Sumsel.
Menurut laporan TNI.mil.id, program tersebut merupakan program kerjasama yang terbentuk antara Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI dengan TNI AD.
Mereka mengklaim tujuan cetak sawah baru itu untuk meningkatkan Ketahanan Pangan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat.
