Menuju konten utama
Kampanye Covid-19

ITAGI: Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Penting, Cegah Risiko Penularan

Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun penting untuk mencapai kekebalan kelompok. Anak yang tidak divaksin dapat saja menjadi sumber penularan.

ITAGI: Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Penting, Cegah Risiko Penularan
Seorang anak menangis saat menjalani vaksinasi COVID-19 di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/12/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro menegaskan pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk anak kelompok usia 6-11 tahun. Meskipun ada kecenderungan Covid-19 pada anak bergejala ringan, tetap ada risiko penularan virus kepada orang di sekitar.

Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Indonesia sudah dimulai sejak Selasa, 14 Desember 2021. Jumlah sasaran mencapai sekitar 26,5 juta anak. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, dengan tahap pertama digelar di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen, dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

ITAGI sudah mengeluarkan rekomendasi melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 pada 9 Desember 2021 yang menegaskan vaksinasi COVID-19 dapat diberikan kepada anak usia 6 sampai dengan 11 tahun.

Dalam "Dialog Produktif Senin: Vaksinasi Aman untuk Anak" yang tayang di kanal Lawan Covid19 ID, Sri Rezeki Hadinegoro menyebutkan, upaya untuk mencapai kekebalan populasi dari penularan Covid-19 tetap mesti melibatkan anak sebagai sasaran vaksinasi. Pasalnya, anak juga bagian dari populasi.

Memang, Covid-19 pada anak cenderung tidak bergejala, atau kadang bergejala ringan. Namun, kondisi tidak bergejala atau bergejala ringan itu tidak lantas bermakna anak tidak dapat menularkan Covid-19 kepada orang dewasa di sekitarnya.

"Kalau lihat penyakitnya, anak 6-11 tahun gejalanya ringan, bahkan kadang tidak bergejala. Tapi ingat, kadang bisa berat, bisa dirawat juga, terutama yang punya komorbid, seperti diabetes, asma dan lainnya kalau kena COVID-19 bisa berat," kata Sri Rezeki.

"Kalau anak ini tidak divaksin bisa jadi sumber penularan juga. Apalagi masih ada kebiasaan orang-orang memeluk, menggendong anak. Itu rawan menular bila si anak tanpa gejala (karena dianggap aman padahal tidak," tambahnya.

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 6 sampai dengan 11 Tahun, disebutkan bahwa vaksin yang dipakai adalah vaksin COVID-19 Bio Farma dan/atau Coronavac yang telah mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) dari BPOM.

Vaksin Covid-19 yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun memiliki dosis 2 kali dengan interval minimal 28 hari melalui suntikan intramuskular di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 ml. Sebelum vaksinasi, mesti ada skrining terlebih dahulu.

Keuntungan vaksinasi Covid-19 pada anak tidak hanya untuk diri anak tersebut, tapi juga memberi perlindungan kepada orang lain yang berinteraksi. Apalagi di tengah persiapan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah.

"Ini anak SD, mereka harus dipersiapkan untuk pembelajaran tatap muka. Anak-anak harus punya imun agar tidak menulari yang lain, apalagi terjadi klaster," papar Sri Rezeki.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya