Menuju konten utama
Kinerja Kepolisian

Isu Perang Bintang, Demokrat Minta Kapolri Evaluasi SDM Polri

Hinca juga minta Kapolri Sigit melakukan pembenahan dalam sistem karier polisi yang diduga terkotak-kotak antarkelompok.

Isu Perang Bintang, Demokrat Minta Kapolri Evaluasi SDM Polri
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat memberikan keterangan kepada media di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta, Kamis (28/2/2019).tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Hinca Panjaitan minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan evaluasi manajemen sumber daya (SDM) internal sebagai buntut pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD terkait adanya 'perang bintang' di Polri. Hinca juga minta Kapolri Sigit melakukan pembenahan dalam sistem karier polisi yang diduga terkotak-kotak antar kelompok.

“Kami tidak ingin ada isu apa pun di dalam Polri. Mari kita benahi dari yang paling sederhana seperti cara menjadi kapolsek. Bagaimana cara menjadi kapolres, kapolda dan dari situ bisa kita lakukan pembenahan," kata Hinca di Gedung DPR RI pada Senin (7/11/2022).

Hinca menambahkan, “Dan kita sering mendengar ada sosok polisi yang tidak pernah kelihatan bekerja, tapi dia memiliki posisi yang bagus. Atau kenapa ada orang yang berprestasi, tapi kariernya hanya begitu saja.”

Politikus Partai Demokrat ini juga menyoroti adanya sejumlah polisi yang masuk ke dalam tubuh pemerintahan dan meminta Kapolri membenahi hal tersebut.

“Selain pembenahan sumber daya manusia di internal Polri, nanti juga benahi adanya anggota Polri yang masuk dalam ranah eksekutif," jelasnya.

Komisi III berencana memanggil Kapolri seusai perhelatan acara G20 di Bali. Hinca menyebut pihaknya akan memanggil Kapolri secara keseluruhan, termasuk mengenai video Ismail Bolong yang menyebut dirinya memberikan setoran kepada sejumlah polisi termasuk Kabareskrim.

“Nanti kami akan melakukan rapat evaluasi dalam rapat kerja pertama dengan Kapolri. Sebelumnya sudah kami agendakan pada 16 November mendatang. Namun karena kami dan pemerintah sibuk dalam perhelatan G20, jadi kita tunda," jelasnya.

Hinca juga meminta Mahfud MD untuk ikut bertanggung jawab atas apa yang disampaikan perihal 'perang bintang'. Terutama, posisi Mahfud MD yang berada dalam tubuh pemerintah dapat melakukan evaluasi secara langsung.

“Kami harap Pak Mahfud tidak melepas info yang sepotong-potong. Itu membuat kita menjadi bertanya-tanya. Apabila betul ada perang bintang tolong dijabarkan antara siapa dengan siapa dan kalau Pak Mahfud tahu tolong segera tuntaskan," ungkapnya.

Mahfud MD menyebut adanya isu 'perang bintang' antar perwira tinggi Polri dengan cara saling membuka aib satu sama lain. Salah satunya adalah dengan cara yang dilakukan oleh Ismail Bolong dengan membuat video dan menyebut dugaan setoran kepada Kabareskrim.

Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz