Menuju konten utama

Isu Gerindra Gabung Jokowi, PKS Tetap Pilih Oposisi Meski Sendiri

PKS pilih tetap jadi oposisi seandainya partai lain termasuk Gerindra bergabung ke koalisi Jokowi-Maruf. 

Isu Gerindra Gabung Jokowi, PKS Tetap Pilih Oposisi Meski Sendiri
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (19/4/2018). tirto.id/lalu rahadian

tirto.id - Isu Partai Gerindra bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf semakin menguat usai Ketua Umum Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai baik pertemuan tersebut, akan tetapi mereka akan tetap memilih jalur oposisi, meskipun sendirian.

"Kami membangun negeri dengan menjadi kekuatan penyeimbang itu akan sangat baik bagi masyarakat, karena buat masyarakat pendukung Pak Prabowo-Sandi pilihan etis sesuai dengan etika dan logika adalah kami oposisi," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, (25/7/2019).

Mardani menegaskan, menjadi oposisi bukan berarti saling bermusuhan dengan pemerintah atau partai koalisi lainnya. Menurut dia, oposisi merupakan pilihan bijak untuk membantu pemerintah agar bisa menjalankan kebijakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Oposisi tidak bermakna bermusuhan, pertemuan bagus, mendukung tetapi ketika pertemuan kita menyatakan oposisi sehingga masyarakat tahu tetap garis perjuangannya lurus tetapi komunikasinya berjalan," tandas dia.

"Yang pertama tentu baik karena setiap komunikasi politik dalam membangun negeri adalah sebuah keniscayaan tetapi tetap kita ini sedang membangun demokrasi beretika," lanjut dia.

Menurutnya, baik masuk koalisi maupun oposisi sama-sama membangun bangsa. Bedanya menjadi oposisi, kata Mardani, adalah membangun bangsa dengan menjalankan peran kekuatan penyeimbang.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Ahmad Riza Patria menjelaskan ada banyak pertimbangan sebelum Prabowo Subianto bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Menurut Riza, Gerindra mempertimbangkan kontribusi yang bisa diberikan bila nantinya akan bergabung dalam koalisi partai politik pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Kalau bersama-sama di pemerintahan tidak bisa bersinergi dengan positif maka yang dirugikan rakyat. Tentu kami tak ingin berada di pemerintahan dan tidak memberikan kontribusi yang positif," ujar dia di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta Pusat Rabu (24/7/2019).

Ia menjelaskan, begitu juga ketika Gerindra ada di luar pemerintahan. Pihaknya tak ingin sekadar ada di oposisi yang bertugas mengkritisi tanpa memberikan hasil yang positif.

"Kami tak ingin sekadar ada di oposisi yang bertugas mengkritisi atau menggonggong dan sebagainya tapi tidak memberikan kontribusi yang positif," ujar dia.

Baca juga artikel terkait OPOSISI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto