Menuju konten utama

ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak

Diperkirakan ada sekitar 12.000 orang yang dikubur dalam kuburan massal itu.

ISIS Tinggalkan Lebih dari 200 Kuburan Massal di Irak
Kelompok ISIS. FOTO/IStimewa

tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut ISIS meninggalkan lebih dari 200 kuburan massal selama tiga tahun penjajahan di bagian utara Irak. Hal ini semakin membuktikan terjadi kejahatan perang semasa pemerintahan ISIS.

Sebagaimana diwartakan The Wall Street Journal, Pemerintahan Irak juga mengakui mereka mencoba dan mengeksekusi lusinan anggota kelompok ISIS sejak mereka mundur, tapi bukan untuk kejahatan perang.

"Kuburan massal yang didokumentasikan dalam laporan kami adalah sebuah bukti tentang rasa kehilangan, penderitaan mendalam dan kekejaman yang mengerikan," kata Jan Kubis, perwakilan PBB di Irak.

Menggali kuburan untuk mengidentifikasi sekitar 12.000 orang adalah pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Akan tetapi, hanya 25 spesialis yang dilatih untuk pekerjaan penggalian ilmiah ini. Mereka pun kurang perlengkapan. Oleh sebab itu beberapa anggota tim terkena penyakit kulit.

Namun, pekerjaan ini sangat penting bagi keluarga korban yang telah putus asa setelah kerabatnya hilang di bawah kekuasaan ISIS itu.

“Semakin lama kuburan massal tidak digali, semakin banyak kita menderita. Kami ingin tahu di mana kerabat kami yang hilang,” kata Samir Faris, anggota komunitas Yazidi Sinjar yang mengatakan ISIS telah membunuh 24 anggota keluarganya. Ia percaya 14 di antaranya dimakamkan di kuburan massal.

“Saya ingin rasa sakit ini berakhir. Saya berharap pemerintah akan menggali kuburan dan memberi tahu kami apa yang ada di dalamnya,” katanya, seperti dikutip WSJ.

Tahun 2014, ISIS menaklukkan sekitar sepertiga dari Irak sebagian Suriah. Pada tahun itu kuburan massal pertama di Irak ditemukan, berisi 14 warga sipil Yazidi, sebuah komunitas yang kerap dianiaya para ekstremis itu.

Selama tiga tahun, sebelum kekalahan mereka dari pasukan gabungan Irak dan Amerika Serikat, ISIS telah mengeksekusi ribuan pria, wanita dan anak-anak. PBB mendokumentasikan 202 kuburan massal di beberapa bagian negara yang pernah dijajah ISIS.

"Kejahatan ISIS yang mengerikan di Irak telah meninggalkan trauma keluarga korban, dengan ribuan wanita, pria dan anak-anak masih belum ditemukan," jelas Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet.

Hampir setengah dari kuburan massal berada di Niniwe, Kota Mosul, di mana ISIS masih berkuasa hingga 2017. PBB percaya kuburan terbesar, di lubang pembuangan Khasfa di luar Kota Mosul, bisa berisi beberapa ribu korban.

Tahun 2017, Irak menyatakan kemenangan atas ISIS. Meskipun, kelompok itu masih terus mengobarkan pemberontakan dari tempat-tempat persembunyian terpencil. Beberapa kuburan massal terletak di daerah-daerah di mana ISIS masih beroperasi, seperti pemerintahan Anbar dan Salah al-Din.

Beberapa situs mungkin dikotori dengan sisa-sisa perang. Tapi, penggalian kuburan massal ini akan terus dilakukan demi menandai upaya Irak untuk bergerak melewati masa lalu yang buruk.

Sejauh ini, baru 28 kuburan di Irak telah digali, menggali sisa-sisa 1.258 mayat. Lalu, tantangannya berada di pelatihan staf dan masalah teknis.

"Pemerintah harus lebih memperhatikan penggalian kuburan massal dan mengeluarkan lebih banyak dana untuk itu," ujar Hassan Karim al-Kaabi, wakil juru bicara pertama parlemen Irak, Senin (5/11/2018).

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra