Menuju konten utama
Idul Adha 2022

Isi Khutbah Iduladha 2022 di Istiqlal Singgung Semangat Kebersamaan

Khatib Mohammad Nuh mengajak dalam isi khutbah Idul Adha untuk senantiasa menjunjung semangat kebersamaan.

Isi Khutbah Iduladha 2022 di Istiqlal Singgung Semangat Kebersamaan
Presiden Joko Widodo melaksanakan salat Idul Adha 1443 Hijriah di masjid Istiqlal pada Minggu (10/7/2022). ANTARA/Desca Lidya Natalia.

tirto.id - Dalam khutbah Idul Adha di Masjid Istiqlal, khatib sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh mengajak umat Muslim untuk senantiasa menjunjung semangat kebersamaan yang dipegang masyarakat Indonesia. Proses tersebut muncul dari waktu yang lama dan berangkat dari titik kesamaan.

"Tentu tantangan dalam membangun kekitaan semakin dinamis dan kompleks. Hal ini dikarenakan perubahan perilaku setiap generasi. Masing-masing generasi Baby Boomers, Gen X, Gen Y, Gen Z dan Gen Alpha dan seterusnya memiliki keunikan perilaku sendiri. Untuk itu, desain, pendekatan dan paradigma membangun kekitaan juga harus mengikuti perkembangan zaman," kata Nuh, saat menyampaikan ceramah dengan tema "Semangat Gotong Royong Perkuat Sendi Kebhinekaan", Minggu (10/7/2022).

Sedangkan yang menjadi imam Salat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal adalah Ustadz H. Salim Ghazali. Presiden Jokowi dan jajaran pejabat kabinetnya juga ikut salat Iduladha di Masjid Istiqlal.

Usai salat, Jokowi menuturkan bahwa perayaan Idul Adha perlu dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang menebarkan kebaikan bagi semua orang.
"Hari Raya Idul Adha kita maknai sebagai sebuah ketauhidan, sebuah aktivitas yang menebarkan kebaikan yang sebanyak-banyaknya untuk sesama. Menebarkan rasa bahagia yang sebanyak-banyaknya pada kanan kiri kita. Bukan hanya berkurban dalam menyembelih hewan kurban tetapi maknai yang tadi saya sampaikan adalah hal lebih penting untuk bisa kita lakukan," kata Jokowi di Istiqlal, Minggu (10/7/2022).

Selain itu, M Nuh menyebutkan untuk senantiasa bersyukur bukan hanya atas nikmat yang didapatkan, tetapi bersyukur atas dihindarkannya diri dari musibah yang dapat menerjang kapan saja.

"Kita sendiri tidak tahu musibah apa yang sebenarnya akan terjadi, betapa banyak musibah itu yang dihindarkan oleh Allah SWT," ujar M. Nuh saat menjadi khatib Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu.

M. Nuh mengatakan salah satu ciri nikmat Allah SWT sifatnya terus-menerus. Sesekali saja manusia mengalami nikmat yang terputus, namun semata-mata untuk mengingatkan bahwa selama ini manusia sudah menerima nikmat itu.

Baca juga artikel terkait IDULADHA 2022 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri