Menuju konten utama

Iran Upayakan Privatisasi Industri Mobil

Untuk mewujudkan visinya dalam membuka perekonomian Iran terhadap pasar global, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa ia akan mengupayakan privatisasi industri mobil negara tersebut agar lebih kompetitif dalam pasar global.

Iran Upayakan Privatisasi Industri Mobil
Ilustrasi. antara foto/zabur karuru

tirto.id - Untuk mewujudkan visinya dalam membuka perekonomian Iran terhadap pasar global, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa ia akan mengupayakan privatisasi industri mobil negara tersebut agar lebih kompetitif dalam pasar global.

“Industri mobil harus sepenuhnya diprivatisasi. Ini adalah sektor yang harus kompetitif," kata Rouhani pada hari Selasa, (1/3/2016), dalam sambutannya pada konferensi internasional perusahaan mobil di Teheran, Iran, seperti dikutip oleh kantor berita Antara dari Reuters.

Rouhani mengatakan bahwa perusahaan pembuat mobil Iran, yang merupakan sub-sektor terbesar kedua setelah minyak, harus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing untuk meningkatkan kualitas produk mereka.

“Perusahaan otomotif di negara ini harus berkelas dunia, dan kami akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing sehingga kami bisa masuk ke pasar dunia," katanya.

Seperti diketahui, negara saat ini menguasai sekitar 50 persen sektor otomotif di Iran.

Rencana ambisius Rouhani tersebut tampaknya akan berjalan mulus mengingat dukung dari parlemen kemungkinan besar akan ia dapatkan karena tokoh-tokoh yang dekat dengan Rouhani berhasil memenangi kursi parlemen dalam pemilihan umum pada Jumat lalu.

Sektor otomotif yang besar, namun ketinggalan zaman, di Iran merupakan salah satu industri yang paling atraktif bagi para investor asing yang tengah membanjiri Teheran sejak pencabutan sanksi internasional Iran bulan Januari lalu, menyusul tercapainya perjanjian nuklir dengan negara-negara besar.

Pada bulan yang sama, perusahaan mobil asal Prancis, PSA Peugeot Citroen, telah menandatangani kesepakatan usaha bersama dengan perusahaan otomotif terbesar Iran, Iran Khodro. Kedua belah pihak sebelumnya sempat mempunyai kerja sama yang harus putus di tengah jalan akibat sanksi kepemilikan nuklir yang berlaku pada tahun 2012 tersebut.

Baca juga artikel terkait CITROEN atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara