Menuju konten utama

Iran Produksi Rudal Balistik Hipersonik: Benarkah Demikian?

Rudal hipersonik bisa bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara dan bisa bermanuver di atmosfer bumi.

Bendera Iran melambai tertiup angin di atas kaki langit Teheran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Iran mengklaim telah memproduksi rudal balistik hipersonik yang canggih dalam rangka mengembangkan sistem pertahanan udara. Hal itu disampaikan Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh pada Kamis, 10 November 2022.

Seperti diberitakan kantor berita Iran, IRNA, Hajizadeh mengatakan, rudal yang diproduksi oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) itu memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver dengan baik di luar angkasa.

Dia menggarisbawahi, rudal itu mampu menargetkan sistem anti-rudal musuh, sekaligus lompatan besar bagi Iran dalam sektor produksi rudal.

"Rudal ini memiliki kecepatan tinggi dan dapat bermanuver dan masuk-keluar dari atmosfer. Ini akan menargetkan sistem anti-rudal canggih milik musuh dan merupakan lompatan generasi besar di bidang rudal," kata komandan itu.

Banyak yang Meragukan?

Seperti diberitakan Telegraph, sampai saat ini, belum ada laporan tentang uji coba rudal balistik hipersonik. Pada bulan Oktober lalu, Layanan Riset Kongres AS mengatakan, pihaknya yakin Iran Cuma melakukan “penelitian dasar” dalam teknologi tersebut.

Sebab, rudal hipersonik dirancang untuk bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara dan tetap bisa bermanuver di atmosfer bumi. Hal itu berbeda dengan rudal balistik antarbenua, yang bergerak dengan kecepatan serupa, tetapi pada lintasan yang lebih tinggi di luar atmosfer.

Rudal hipersonik mampu menembus sistem pertahanan rudal yang sudah ada. Negara yang memimpin program pembangunan itu adalah China, Rusia dan Amerika Serikat.

Korea Utara juga mengklaim telah mengembangkan sistem rudal hipersonik. Sedangkan Prancis, Jerman, Australia, India dan Jepang masih dalam penelitian. Israel dan Korea Selatan juga diperkirakan telah melakukan penelitian.

Menurut Letjen AS Robert Ashley, perkembangan rudal hipersonik itu “akan merevolusi peperangan dengan memberikan kemampuan untuk menyerang target lebih cepat, pada jarak yang lebih jauh, dan dengan daya tembak yang lebih besar.”

“Para pendukung mengatakan bahwa senjata ini sangat cepat dan gesit dan hampir tidak terlihat. Kami tidak setuju,” tulis peneliti David Wright dan Cameron Tracy, dalam sebuah laporan untuk Scientific American tahun lalu.

“Studi kami menunjukkan bahwa senjata hipersonik mungkin memiliki keunggulan dalam skenario tertentu, tetapi tidak berarti itu merupakan revolusi. Banyak klaim tentang mereka dibesar-besarkan atau hanya salah."

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto