Menuju konten utama

Iran Kirim Penasihat Militer ke Suriah

Iran tetap akan mengirim penasihat militer mereka ke Suriah. Campur tangan Rusia dalam perang itu mempertegas peran mereka dalam membantu Bashar.

Iran Kirim Penasihat Militer ke Suriah
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (ke-2 kiri), Ketua Parlemen Iran Ali Larijani (ke-2 kanan) dan Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri sebuah pertemuan dengan para pejabat Iran dan duta besar negara Islam, di Teheran, Iran, Selasa (25/4). ANTARA FOTO/Leader.ir/Handout via REUTERS.

tirto.id - Petinggi Garda Revolusi Iran pada Selasa (2/5/2017) menyatakan pemerintah Iran tetap akan mengirimkan penasihat militer ke Suriah untuk membantu pasukan Presiden Bashar al Assad.

Dukungan militer Iran sudah berlangsung sejak 2012. Awalnya Iran tidak terbuka tentang peran mereka di Suriah. Belakangan saat dukungan militer meningkat dan korban jatuh dari pihak Iran juga meningkat, pihak berwenang mulai berbicara lebih terbuka.

"Bantuan penasihat tidak hanya di bidang perencanaan tapi juga pada teknik dan taktik," kata kantor berita Fars mengutip keterangan Mohammad Pakpour, kepala Garda Revolusi. "Oleh karena itu, kekuatan harus hadir di medan perang," katanya.

"Kami akan melanjutkan bantuan penasehat kami selama mereka membutuhkannya," tambahnya.

Pejabat Iran mengatakan pada akhir tahun lalu lebih dari 1.000 warga Iran terbunuh dalam perang saudara Suriah, termasuk beberapa komandan tinggi Garda Revolusi, menurut laporan media Iran.

Iran membantu melatih dan mengatur ribuan petempur Syiah dari Irak, Afghanistan dan Pakistan dalam konflik Suriah, kelompok petempur Hizbullah Lebanon juga bekerja sama dengan komandan militer Iran di Suriah.

Pakpour mengatakan bahwa pasukan darat Garda Revolusi berada di Suriah untuk membantu pasukan Quds, cabang Garda yang bertanggung jawab atas operasi di luar perbatasan Iran sendiri.

"Ada koordinasi yang sangat erat antara tentara Suriah dan penasihat Garda Revolusi," kata Pakpour.

Iran dan Rusia adalah sekutu utama Bashar dalam konflik tersebut, sedangkan Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi dan negara lain Teluk Arab, mendukung kelompok oposisi yang berusaha menggulingkannya.

Campur tangan Rusia dalam perang itu mempertegas peran mereka dalam membantu Bashar.

Baca juga artikel terkait SURIAH

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH