Menuju konten utama

Iran Balas Amerika dengan Serangan Rudal ke Pangkalan AS di Irak

Iran melakukan serangan balik ke Amerika Serikat dengan menyerang pangkalan militer AS di Irak.

Iran Balas Amerika dengan Serangan Rudal ke Pangkalan AS di Irak
Para pelayat menghadiri prosesi pemakaman Mayjen Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan Pengawal Revolusi Quds elit, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang terbunuh dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Imam Ali Shrine in Najaf, Irak, 4 Januari 2020. Foto diambil 4 Januari 2020. REUTERS / Alaa al-Marjani

tirto.id - Iran menyerang balik Amerika Serikat (AS) atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada Rabu (8/1/2020). Iran menembakkan serangkaian rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS dan memperingatkan AS serta sekutunya di wilayah tersebut untuk tidak membalas.

Pembalasan yang dilakukan Iran meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Pembalasan ini terjadi setelah Iran berbulan-bulan melakukan ancaman usai keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik Amerika secara sepihak dari perjanjian nuklir Teheran.

Televisi pemerintah Iran mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani yang dilakukan AS. Prosesi pemakaman Soleimani pada Selasa (7/1/2020) di kota kelahirannya di Kerman memicu seruan untuk membalas kematiannya.

Pembunuhan Soleimani dan serangan rudal Iran juga menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir Washington dan Teheran saling menyerang secara langsung daripada melalui proksi di wilayah tersebut. Ini meningkatkan kemungkinan konflik terbuka meletus antara kedua negara, yang telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam Iran pada 1979.

Pejabat AS membenarkan kedua serangan itu, meskipun Iran awalnya hanya mengakui menargetkan satu pangkalan militer. Belum ada berita mengenai berapa jumlah korban akibat serangan rudal ini, demikian sebagaimana diwartakan AP News.

Garda Revolusi Iran memperingatkan AS dan sekutu agar tidak membalas serangan rudal di pangkalan udara Ain al-Asad, Provinsi Anbar barat Irak. Garda mengeluarkan peringatan melalui pernyataan yang dibawa oleh kantor berita IRNA milik pemerintah Iran.

"Kami memperingatkan semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan kepada tentara teroris, bahwa setiap wilayah yang merupakan titik awal dari tindakan agresif untuk membalas Iran akan menjadi sasaran," kata Garda. Ancaman ini juga ditujukan untuk Israel.

Setelah serangan itu, seorang mantan negosiator nuklir Iran memposting gambar bendera Republik Islam di Twitter. Twit ini muncul untuk meniru Trump yang memasang bendera Amerika setelah pembunuhan Soleimani pada Jumat dalam serangan pesawat tanpa awak di Baghdad.

Pangkalan udara Ain al-Asad pertama kali digunakan oleh pasukan AS setelah invasi AS tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein. Pasukan AS kemudian ditempatkan di sana di tengah perang melawan ISIS di Irak dan Suriah. Pangkalan ini menampung sekitar 1.500 pasukan AS dan koalisi.

Sekitar 70 tentara Norwegia juga berada di pangkalan udara itu tetapi tidak ada cedera, menurut laporan Brynjar Stordal, seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Norwegia kepada The Associated Press.

TV Pemerintah mengatakan nama operasi itu adalah "Martyr Soleimani." Disebutkan, divisi kedirgantaraan Garda pengendali rudal Iran yang meluncurkan serangan itu. AS juga menyebut ada serangan rudal lain di pangkalan AS di Irbil, wilayah semi-otonom Irak.

Serangan balas dendam pada Rabu datang hanya beberapa jam setelah para pelayat di Iran berduka atas kematian Soleimani. Serangan datang ketika AS terus memperkuat posisinya di wilayah tersebut, setelah muncul ancaman serangan kapal pengiriman dari Iran di wilayah air, rute penting pengiriman pasokan energi global.

Kedutaan dan konsulat AS dari Asia ke Afrika dan Eropa mengeluarkan peringatan keamanan untuk Amerika. Angkatan Udara AS meluncurkan latihan dengan 52 jet tempur di Utah, hanya beberapa hari setelah Trump mengancam akan menyerang 52 lokasi di Iran.

Sebuah bentrokan pecah pada Selasa saat pemakaman Soleimani. Sedikitnya 56 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka ketika ribuan orang memadati prosesi itu, kata laporan berita Iran. Bentrokan mematikan ini terjadi di kota kelahiran Soleimani, Kerman.

Tidak ada informasi tentang apa yang memicu bentorikan di jalan-jalan yang penuh sesak. Video yang bererdar setelah kejadian menunjukkan akibatnya: orang-orang berbaring tak bernyawa, wajah mereka ditutupi oleh pakaian, kru darurat melakukan CPR pada korban yang jatuh, dan beberapa pelayat meratap dan berteriak kepada Tuhan .

TV Pemerintah Iran menyebutkan, 56 meninggal dan 213 telah terluka dalam bentrokan itu. Akibatnya, pemakaman Soleimani ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, karena kekhawatiran tentang kerumunan besar saat pemakaman, kata kantor berita ISNA.

Sebuah prosesi pemakaman di Teheran pada Senin menarik lebih dari 1 juta orang di ibukota Iran, memadati jalan utama dan jalan-jalan kecil di Teheran. Kerumunan massa seperti itu terbukti berbahaya. Sebuah bentrokan yang lebih kecil di pemakaman Ayatollah Ruhollah Khomeini tahun 1989 menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai ratusan lainnya.

Hossein Salami, penerus Soleimani sebagai pemimpin Garda Revolusi, berpidato di depan kerumunan pendukung yang berkumpul saat pemakaman di sebuah lapangan di Kernan. Dia bersumpah untuk membalas kematian Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad.

"Kami memberi tahu musuh-musuh kami bahwa kami akan membalas, tetapi jika mereka mengambil tindakan lain, kami akan membakar tempat-tempat yang penting bagi mereka," kata Salami.

"Matilah Israel!" teriak kerumunan itu sebagai tanggapan, merujuk pada salah satu musuh lama Iran.

Baca juga artikel terkait IRAN VS AS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH