Menuju konten utama

Ipda Auzar, Polisi Pecinta Ontel yang Tewas di Serangan Polda Riau

"Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pake sepeda ontelnya tua itu."

Ipda Auzar, Polisi Pecinta Ontel yang Tewas di Serangan Polda Riau
Petugas kepolisian berjaga di dekat jenazah pelaku penyerangan yang tergeletak di jalan pintu masuk Polda Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Rony Muharrman

tirto.id - Ratusan pelayat memadati rumah Ipda Auzar, polisi yang tewas dalam teror di Mapolda Riau, termasuk juga dari komunitas pencinta sepeda tua atau ontel.

Ketua Laskar Sepeda Tua Pekanbaru Fajar Daulay ketika melayat di rumah duka, pada Rabu (16/5/2018), mengatakan almarhum Ipda Auzar sudah lima tahun terakhir aktif dalam komunitas tersebut. Almarhum adalah sosok yang selalu mendukung moral dan materi untuk komunitas itu.

"Dia selalu dukung segala sesuatu, baik secara material maupun moril. Beliau cinta sepeda ontel. Dia tidak malu pake baju dinas polisinya setiap kegiatan, terutama saat Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus dan Hari Pahlawan 10 November. Kami merasa kehilangan," katanya sebagaimana diberitakan Antara.

Ipda Auzar yang lahir di Tanjung Alam 9 November 1962, meninggalkan seorang istri, tiga anak dan satu orang cucu. Almarhum Ipda Auzar menjadi salah satu korban serangan teror di Mapolda Riau, Pekanbaru.

Ipda Auzar saat hidup menjabat Pegawai Administrasi 2 SIM di Subditregident Ditlantas Polda Riau. Jenazah almarhum dijadwalkan akan dimakamkan pada Jumat sore di TPU Mayang Sari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Fajar mengatakan, almarhum pada minggu pekan lalu masih sempat naik ontel bersama anggota komunitas itu keliling Kota Pekanbaru.

"Yang saya salut dari beliau adalah, dia sering ke kantor dan kegiatan lainnya pake sepeda ontelnya tua itu," kata Fauzar mengenang sosok almarhum.

Sementara itu, para tetangga juga mengenal Ipda Azhar sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi.

"Almarhum adalah tetangga yang luar biasa, jiwa sosialnya tinggi untuk kegiatan masyarakat. Terutama kegiatan di tiga masjid yang ada di sekitar tempat tinggalnya ini," kata Erwin (42), tetangga yang tinggal di depan rumah almarhum.

Suasana duka meliputi rumah keluarga almarhum Ipda Auzar di Jl Bambu Kuning I Kecamatan Tenayan Raya, Rabu sekitar pukul 13.30 WIB, ketika jenazah korban serangan teror di Markas Polda Riau itu tiba.

Baca juga artikel terkait SERANGAN TEROR MAPOLDA RIAU

tirto.id - Humaniora
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani