Menuju konten utama

Investor Lebih Khawatirkan Perang Dagang Ketimbang Efek Pemilu 2019

Hasil survei Katadata Insight Center menunjukkan investor tidak terlalu mengkhawatirkan risiko politik dari Pemilu 2019 terhadap kondisi perekonomian nasional.

Investor Lebih Khawatirkan Perang Dagang Ketimbang Efek Pemilu 2019
Karyawan beraktivitas di dekat grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/7/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

tirto.id - Mayoritas investor menilai kondisi perekonomian Indonesia dan pasar modal pada kuartal II 2019 masih baik. Ini terlihat dari Katadata Investor Confidence Index (KICI) yang berada di level 146,8.

Meski demikian, Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution menyatakan, dibandingkan indeks pada kuartal I 2019, optimisme investor terhadap perekonomian kuartal II 2019 turun 2,8 poin. Pada kuartal I 2019, indeks KICI ada di level 149,6.

“Ada banyak faktor yang membuat optimisme investor turun. Salah satunya, perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang dikhawatirkan berimbas ke ekonomi nasional,” kata Damhuri dalam siaran pers Katadata Insight Center yang diterima Tirto pada Kamis (25/7/2019).

KICI adalah indeks yang menggambarkan keyakinan investor institusi terhadap ekonomi dan pasar keuangan di kondisi saat ini (Indeks Situasi Sekarang) dan 3 bulan ke depan (Indeks Ekspektasi).

Indeks tersebut disusun melalui survei terhadap perusahaan Manajemen Investasi, Dana Pensiun dan Asuransi yang berinvestasi di pasar keuangan. Perumusannya dilakukan dengan menjaring persepsi investor institusi soal kondisi terkini, prospek ekonomi domestik dan global, kinerja pasar saham, prospek nilai portfolio, serta kemungkinan penambahan investasi di pasar modal.

Damhuri menjelaskan optimisme investor di kuartal II 2019 menurun karena kondisi perekonomian dan pasar saham pada periode itu dinilai kurang menggembirakan. Indeks Situasi Sekarang (ISS) tercatat turun 7,4 poin dibandingkan kuartal I 2019.

Menurut dia, persepsi investor itu tak lepas dari tekanan perekonomian global. “Belum meredanya perang dagang berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan,” ujar Damhuri.

Di sisi lain, Damhuri menilai ekspektasi investor ke depan relatif stabil. Dia berpendapat demikian karena indeks ekspektasi naik dari 147,8 menjadi 147,9.

“Investor menilai portofolio investasi mereka akan lebih baik, karena IHSG mulai rebound meski belum kembali ke level kuartal pertama 2019,” kata dia.

Damhuri menambahkan, secara umum, investor justru tak terlalu mengkhawatirkan risiko politik dari Pemilu 2019. Dia mencatat, saat Pemilu 2019 tinggal sebulan lagi, 67,1 persen investor menilai situasi politik di dalam negeri masih stabil.

Pada 2 bulan usai pemilu, dia melanjutkan, responden yang menilai kondisi politik stabil memang turun menjadi 57 persen. Namun, untuk tiga bulan ke depan, 78 persen responden menilai kondisi politik di dalam negeri akan lebih stabil.

Kepercayaan investor terhadap pemerintah, kata Damhuri, juga terjaga, bahkan relatif meningkat. Hal ini tercermin pada naiknya Indeks Kepercayaan Investor kepada Pemerintah (IKIP).

Pada kuartal II lalu, IKIP berada pada level 175,8, yang berarti naik dari triwulan sebelumnya (172,1). Indeks di atas 100 menggambarkan sebagian besar investor memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja pemerintah.

Baca juga artikel terkait INVESTOR atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH