Menuju konten utama

Integrasi MRT dengan Transjakarta akan Mencakup Sistem Pembayaran

Integrasi layanan MRT dengan Transjakarta tak hanya akan mencakup sarana prasarana fisik namun juga pada sistem pembayaran tiket.

Integrasi MRT dengan Transjakarta akan Mencakup Sistem Pembayaran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menijau kereta MRT Jakarta. tirto.id/Damianus Andreas.

tirto.id - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengklaim terus berdiskusi dengan PT Transjakarta guna melakukan integrasi layanan. Adapun bentuk integrasi yang bakal dilakukan tak hanya sebatas fisik namun juga pada sistem pembayaran tiket.

“Kalau terkait integrasi fisik, di Bundaran HI, 44 meter kami bangun halte TransJakarta. Kemudian di CSW (Kebayoran Baru), Blok M, Lebak Bulus, Fatmawati, dan Dukuh Atas, juga kami bangun [akses MRT] merapat ke halte TransJakarta,” kata William di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (12/12/2018).

William tidak melihat adanya kemungkinan untuk penghapusan jalur koridor I Transjakarta. Kendati demikian, William belum mau memastikan apakah kemungkinan penghapusan itu benar-benar tidak dilakukan. Ia beralasan PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta masih terus berdialog untuk mencapai kesepakatan.

Menurut William, pengkajian yang dilakukan itu tak hanya dengan mengadakan pertemuan yang melibatkan para ahli, namun juga mencontoh kota-kota lain yang dijadikan sebagai acuan. Setelah proses diskusi secara internal itu, kata dia, konsultasi ke publik akan dilakukan pada Januari 2019.

Sementara itu, integrasi tiket pembayaran nantinya bakal dilakukan sebuah anak perusahaan baru. William mengatakan anak perusahaan tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan PT Transjakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

“Sedang disiapkan mekanismenya untuk itu. Baik secara teknis maupun administrasinya. Targetnya, [persiapan selesai] sebelum Maret 2019,” ucap William.

Namun, dia memperkirakan integrasi tiket pembayaran itu tidak akan bisa langsung dilakukan dalam sekali waktu. “Akan dilakukan secara bertahap. Tapi, prinsipnya bagaimana kartu Transjakarta itu bisa digunakan di MRT,” ujar William.

Dengan pembentukan joint venture yang secara fokus mengurusi integrasi sistem pembayaran, William berharap pelayanan bagi masyarakat pun bisa lebih maksimal.

Apabila sampai dengan Maret 2019 nanti anak perusahaan itu belum juga dibentuk, dia menjanjikan sistem yang terbangun sudah mengarah pada integrasi MRT dan Transjakarta serta rencana tersebut telah masuk dalam proyeksi.

Baca juga artikel terkait PROYEK MRT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom