Menuju konten utama

Ini Keuntungan Bagi Masyarakat jika Bandara Halim Dikelola Swasta

Alvin Lie menjelaskan, peralihan kelola Bandara Halim Perdanakusuma kepada swasta akan membuat masing-masing bandara bersaing memberikan yang terbaik.

Ini Keuntungan Bagi Masyarakat jika Bandara Halim Dikelola Swasta
Penumpang melakukan check-in tiket keberangkatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/1/2022). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

tirto.id - Pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma akan dikelola oleh PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) atau anak usaha dari Whitesky Group. Artinya, tidak lagi berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (AP II).

Pengamat penerbangan yang juga menjadi Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvin Lie menjelaskan, peralihan kelola Bandara Halim Perdanakusuma kepada swasta akan membuat masing-masing bandara bersaing untuk memberikan yang terbaik mulai dari fasilitas yang lebih bagus hingga pelayanan lebih baik dengan harga kompetitif.

"Bagus juga untuk konsumen ada pilihan dan biasanya ketika ada persaingan operator itu dituntut untuk bersaing memberikan fasilitas lebih bagus, pelayanan lebih baik dengan harga yang lebih kompetitif," terang dia kepada Tirto, Senin (25/7/2022).

Ia menjelaskan, selain itu peralihan kelola Bandara Halim Perdanakusuma merupakan langkah yang baik untuk mengembangkan Jakarta menjadi multi airport city. Nantinya, akan ada Bandara Halim Perdanakusuma, Bandar udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Pondok Cabe yang dapat difungsikan untuk melayani penerbangan komersial.

"Kenapa sih kita sedemikian alergi sama swasta? Ini harus diluruskan ya Bandara Halim itu kan itu milik Lanud TNI AU sebagian difungsikan untuk sipil. Jadi pengelolaan sipilnya sudah dialihkan dari AU kepada Puskop AU kemudian dari Puskop AU dialihkan pada PT ATS. Itu sudah lama dari pengadilan dari 2015 bahwa PT ATS adalah yang berhak mengelola dari sisi komersialnya Halim," terang dia.

Alvin melanjutkan, setelah mendapatkan izin PT ATS yang menunjuk AP II untuk operator. Setelah ada revitalisasi kedua belah pihak gagal mencapai sepakat untuk melanjutkan kerjasamanya sehingga ATS untuk mengelola Bandara Halim sendiri.

"Nah dalam perjalanannya ATS itu anak usaha Lion kemudian ATS ini dijual ke Whitesky. Perusahaan memang bisa kemarin sore tapi bisa sekaligus langsung merekrut orang yang sudah jadi kan. Sejauh persyaratan itu dipenuhi ya tidak masalah. Masalah operasional ini kan soal izin aja," jelas dia.

Sebelumnya, Bandar Udara Halim Perdanakusuma akan dikelola oleh PT Whitesky Aviation melalui salah satu anak usahanya PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS. Saat ini pemegang konsesi Bandara Halim Perdanakusuma adalah PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS. Dimana penguasaan aset BMN seluas 21 ha milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomer 527/PK/PDT/2015.

Sebelumnya PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS sampai tahun 2020 masih menjadi bagian dari PT Lion Air Grup. Mengenai adanya keputusan alih kelola tersebut PT Lion Air mengatakan tidak terlibat dalam proses tersebut karena ATR sudah tidak menjadi bagian dari PT Lion Air Grup.

CEO Whitesky Group, Denon Prawiraatmadja menjelaskan Bandar Udara Halim Perdanakusuma akan dikelola oleh PT Whitesky Aviation melalui salah satu anak usahanya PT Angkasa Transportindo Selaras atau ATS. Dimana penguasaan aset BMN seluas 21 ha milik TNI-AU adalah PT ATS berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomer 527/PK/PDT/2015.

"Seperti yang diketahui bahwa PT. ATS ini adalah anak perusahaan PT Whitesky Airport Asia, yang merupakan milik Whitesky Group yang dipimpin oleh Denon Prawiraatmadja," jelas dia dalam keterangan resmi yang dikutip Tirto, Senin (25/7/2022).

Baca juga artikel terkait BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Anggun P Situmorang