Menuju konten utama

Info Merapi Hari Ini,Awan Panas ke Kali Krasak, Live Merapi Youtube

Telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi hari ini, Kamis (7/1/2021) pukul 08.02 WIB.

Info Merapi Hari Ini,Awan Panas ke Kali Krasak, Live Merapi Youtube
Titik api diam terlihat dari lereng Gunung Merapi Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (5/1/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.

tirto.id - Aktivitas vulkanik yang terjadi di Gunung Merapi terus mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.

Menurut hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi hari ini, Kamis (7/1/2021) pukul 08.02 WIB.

Awan panas dari Gunung Merapi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 28 mm dan durasi 154 detik. Cuaca di sekitar Gunung Merapi saat ini berawan dan terlihat awan panas meluncur ke hulu Kali Krasak.

Selain terjadi guguran awan panas, pada periode Kamis (7/1/2021) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB di Gunung Merapi juga terjadi guguran lava pijar sebanyak 9 kali dengan jarak luncur maksimum 500 meter arah kali Krasak.

Pada periode pengamatan yang sama juga teramati adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Melalui rekaman seismograf pada 6 Januari 2021 tercatat:

    • 91 kali gempa guguran
    • 102 kali gempa hembusan
    • 273 kali gempa Hybrid/fase banyak
    • 60 kali gempa vulkanik dangkal

Aktivitas Terbaru Gunung Merapi

Periode pengamatan

07-01-2021 00:00-06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 72-90 %, dan tekanan udara 565-685 mmHg.

Visual

● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.

● Guguran lava pijar teramati 9 kali jarak luncur maksimum 500 mt. arah kali Krasak..

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 21, Amplitudo : 4-34 mm, Durasi : 16-76 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 26, Amplitudo : 2-5 mm, Durasi : 9-42 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 70, Amplitudo : 3-25 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 5-10 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 13, Amplitudo : 40-75 mm, Durasi : 12-29 detik)

■ Tektonik Jauh

(Jumlah : 2, Amplitudo : 3-5 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 116-139 detik)

Keterangan lain

Nihil

Kesimpulan

Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1.) Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2.) Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3.) Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4.) Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5.) Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca juga:

Usai Fase Erupsi, Bagaimana Kabar Merapi Hari Ini 6 Januari 2021?

Gunung Merapi Masuk Fase Erupsi, Warga Klaten Mengungsi Lagi

CCTV Merapi dan Link Live Streaming Gunung Merapi

Aktivitas terkini Gunung Merapi bisa dipantau secara realtime dengan cara mengakses live streaming yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube serta CCTV resmi BPPTKG.

Kendati demikian, kata BPPTKG, data yang disiarkan lewat live Merapi adalah data mentah langsung dari stasiun pemantauan. Otomatis, data itu masih perlu diolah, dianalisis, dan diinterpretasi lebih lanjut oleh pengamat dan ahli gunung api di Badan Geologi.

Selanjutnya, data hasil pengamatan akan dilaporkan setiap pukul 00.00, 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB. Laporan dapat diakses melalui laman https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia.

Menurut BPPTKG, layanan ini berguna untuk kepentingan pemantauan sinyal seismik dan visual Gunung Merapi serta untuk keperluan pendidikan. Masyarakat diminta tidak membuat analisis dan interpretasi sendiri dari data yang tersedia guna menghindari kekeliruan dan keresahan di masyarakat.

Selain live streaming melalui kanal Youtube, Anda juga bisa mengakses dan memantau aktivitas ter-update Gunung Merapi melalui CCTV resmi BPPTKG. Pantauan CCTV ini mengamati aktivitas Gunung Merapi dan sekitarnya dari berbagai lokasi, di antaranya:

Kamera CCTV Pasar Bubar

Kamera CCTV Merbabu

Kamera CCTV Kali Opak Golf

Kamera CCTV Srunen

Kamera CCTV Plawangan

Kamera CCTV Museum

Kamera CCTV Deles

Kamera CCTV Kali Kuning

Kamera CCTV Kali Gendol

Kamera CCTV Bebeng

Kamera CCTV Opak Prambanan

Kamera CCTV Boyong (Pulowatu)

Selain pantauan CCTV, Anda juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui seismogram BPPTKG.

LINK LIVE STREAMING PANTAUAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TERKINI

LINK CCTV PANTAUAN GUNUNG MERAPI DAN SEKITARNYA

LINK SEISMOGRAM PANTAUAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

Baca juga artikel terkait MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH