Menuju konten utama

Info Merapi Hari Ini dan Kondisi Gunung Merapi Terkini 3 Desember

Pada periode pengamatan Kamis (3/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB. juga terdengar suara guguran sebanyak dua kali dari Pos Babadan.

Info Merapi Hari Ini dan Kondisi Gunung Merapi Terkini 3 Desember
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu ( 18/11/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

tirto.id - Gunung Merapi kembali mengeluarkan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah pada periode pengamatan Kamis (3/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada periode yang sama juga terdengar suara guguran sebanyak dua kali dari Pos Babadan.

Sebelumnya, pada periode pengamatan Rabu (2/12/2020) pukul 12:00 hingga 18:00 WIB, asap kawah juga teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.

Bagi Anda yang ingin memantau aktivitas Gunung Merapi terkini secara realtime, Anda bisa melakukannnya dengan mengakses live streaming yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube serta CCTV resmi BPPTKG.

Namun, menurut BPPTKG, data yang akan ditampilkan melalui live Merapi merupakan data mentah langsung dari stasiun pemantauan.

Sehingga data masih memerlukan pengolahan, analisis, dan interpretasi lebih lanjut oleh pengamat dan ahli gunung api di Badan Geologi.

Sedangkan, data hasil pengamatan akan dilaporkan setiap pukul 00.00, 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB. Laporan dapat diakses melalui laman https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia.

BPPTKG mengatakan, layanan ini ditujukan untuk kepentingan pemantauan sinyal seismik dan visual Gunung Merapi serta untuk keperluan pendidikan.

Masyarakat diimbau tidak membuat analisis dan interpretasi sendiri dari data yang tersedia untuk menghindari kekeliruan dan keresahan di masyarakat.

Selain live streaming melalui kanal Youtube, Anda juga bisa mengakses dan memantau aktivitas ter-update Gunung Merapi melalui CCTV resmi BPPTKG.

Pantauan CCTV ini mengamati aktivitas Gunung Merapi dan sekitarnya dari berbagai lokasi, di antaranya,

Kamera CCTV Pasar Bubar

Kamera CCTV Merbabu

Kamera CCTV Kali Opak Golf

Kamera CCTV Srunen

Kamera CCTV Plawangan

Kamera CCTV Museum

Kamera CCTV Deles

Kamera CCTV Kali Kuning

Kamera CCTV Kali Gendol

Kamera CCTV Bebeng

Kamera CCTV Opak Prambanan

Kamera CCTV Boyong (Pulowatu)

Selain pantauan CCTV, Anda juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui seismogram BPPTKG.

LINK LIVE STREAMING PANTAUAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI TERKINI

LINK CCTV PANTAUAN GUNUNG MERAPI DAN SEKITARNYA

LINK SEISMOGRAM PANTAUAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI

Aktivitas Gunung Merapi Terkini

Periode pengamatan

Rabu, (3/12/2020) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB

Lokasi Gunung Merapi

Merapi (2968 mdpl),

Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah

Meteorologi

Cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14.5-25.5 °C, kelembaban udara 69-87 %, dan tekanan udara 628.87-687.47 mmHg. Volume curah hujan 69 mm per hari.

Visual

● Gunung Merapi nampak jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.

● Terdengar suara guguran dua kali dari Pos Babadan.

Kegempaan

■ Guguran

(Jumlah : 10, Amplitudo : 5-55 mm, Durasi : 15.2-80.2 detik)

■ Hembusan

(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-5 mm, Durasi : 11-14.4 detik)

■ Low Frekuensi

(Jumlah : 1, Amplitudo : 8 mm, Durasi : 15.4 detik)

■ Hybrid/Fase Banyak

(Jumlah : 61, Amplitudo : 3-25 mm, S-P : 0.3-0.41 detik, Durasi : 5.6-11.34 detik)

■ Vulkanik Dangkal

(Jumlah : 8, Amplitudo : 41-75 mm, Durasi : 14.7-36.2 detik)

Keterangan lain

Nihil

Kesimpulan

Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)

Rekomendasi BPPTKG

1. Prakiraan daerah bahaya meliputi:

A. Provinsi DIY

a. Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

B. Provinsi Jawa Tengah

a. Kabupaten Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2)

b. Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo: Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur); Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi)

c. Kabupaten Klaten. Kecamatan Kemalang: Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur); Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles); Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang)

2. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

4. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

5. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Magma Gunung Merapi Makin Dekat ke Puncak

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan sumber tekanan magma di Gunung Merapi saat ini berada pada kedalaman 1,3 kilometer dari puncak.

Melansir Antara, Penyelidik Bumi BPPTKG Yogyakarta Nurnaning Aisyiah mengatakan perkiraan itu mengacu periode data kecepatan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang diukur dengan electronic distance measurement (EDM).

"Dari akhir Oktober sampai sekarang kami menduga bahwa sumber tekanan sudah relatif berada di lokasi yang lebih dangkal dibandingkan periode sebelumnya," kata dia.

Nurnaning menjelaskan laju deformasi Gunung Merapi terus berlanjut sejak Juni 2020 sampai sekarang. Kecepatan deformasi itu kemudian dibagi menjadi enam periode.

Pada periode satu sampai tiga (Juni- pertengahan Oktober 2020) menunjukkan lokasi sumber tekanan berada di kisaran 5,9 km di bawah puncak. Pada periode keempat, kelima, dan keenam (akhir Oktober- 2 Desember) menjadi 1,3 km di bawah puncak.

Menurutnya, perkiraan itu diperkuat dengan hasil pemantauan terakhir menggunakan GPS (global positioning system) yang juga menyebutkan bahwa sumber tekanan di gunung itu berada pada lokasi dangkal dengan kedalaman 1 sampai 2 km.

"Hasil ini memperkuat hasil pemodelan kami dengan menggunakan EDM. Hasil ini konsisten, bersesuaian dengan hasil EDM," katanya.

Selain data EDM dan GPS, kata Nurnaning, data pemantauan lain dengan menggunakan satelit juga memperkuat kian mendekatnya magma ke permukaan. Berdasarkan hasil pengambilan foto melalui citra satelit, diduga adanya pengembungan atau pengangkatan area di puncak Merapi seluas 100.000 meter persegi.

"Ini sesuai dengan hasil EDM bahwa diduga ada migrasi magma dari sumber yang dalam menuju dangkal," kata dia.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH