Menuju konten utama

Info Gunung Merapi Saat Ini, Apakah Erupsi Lagi 12 Maret 2023?

Kondisi Gunung Merapi terkini, apakah erupsi lagi pada 12 Maret 2023?

Info Gunung Merapi Saat Ini, Apakah Erupsi Lagi 12 Maret 2023?
Foto aerial Gunung Merapi dari Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (10/1/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.

tirto.id - Letusan Gunung Merapi kembali terjadi, pada 11 Maret 2023. Meletusnya Gunung Merapi kali ini, mengalami rentetan yang paling besar, setelah meletus pada 27 Januari 2021.

Berdasarkan catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan bahwa, letusan dimulai sejak pukul 12.12 WIB.

Letusan itu menyebabkan terjadinya 24 guguran awan panas dengan luncur maksimal empat kilometer ke arah barat daya. Letusan itu berakhir pada 16.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, letusan kali ini adalah yang terbesar dalam satu tahun terakhir. Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi dan ada longsoran dari kubah lava di sisi barat daya.

Abu vulkanik tersebar sampai ke Wonosobo atau sekitar 33 km arah barat daya dan jadi erupsi terbesar kedua setelah 27 Januari 2021 di mana rentetan awan panas guguran 52 kali ke Kali Boyong.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Magelang, dengan adanya letusan Gunung Merapi ini. Warga Ngablak, kecamatan Srumbung, kabupaten Magelang yang berkediaman hingga radius 15 kilometer langsung melakukan evakuasi di sejumlah titik yang aman.

“Bahwa ada letusan di Gunung Merapi, hali itu terekam melalui seismograf," kata petugas pengamat Gunung Merapi di Pos Ngepos Purwoto mengutip laman resmi Pemerintah Magelang.

Letusan yang terjadi kali ini, menurut BPBD Kabupaten Magelang membuat tiga kecamatan diterpa hujan abu tipis. Tiga kecamatan tersebut, diantaranya: dampak letusannya Sawangan, Pakis, dan Ngablak.

Riwayat Gunung Api Meletus 2023

BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran ke arah barat daya pada Minggu (12/3/2023) pagi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu, mengatakan selama periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB awan panas guguran tercatat keluar dari gunung api aktif itu sebanyak enam kali.

"Teramati awan panas guguran enam kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya," kata dia.

Selain itu, lanjut Agus Budi, guguran lava pijar tercatat keluar dari Merapi dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya.

Selama periode itu, Merapi terekam mengalami lima kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 31-70 mm selama 60.9-190 detik, 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-30 mm selama 32.5-132.6 detik.

Berikutnya, 12 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-15 mm selama 5.7-7.7 detik, enam gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 28-75 mm selama 7.4-15.4 detik, dan satu kali gempa vulkanik dengan amplitudo 12 mm selama 10.5 detik.

Luncuran awan panas guguran Merapi berdasarkan data BPPTKG masih berlanjut pada pukul 07.04 WIB, 07.08 WIB, dan 07.56 WIB ke arah barat daya dengan jarak luncur paling jauh 2.500 meter.

Sebelumnya, Gunung Merapi dilaporkan mengeluarkan awan panas guguran sejauh maksimal 4 km ke barat daya, yaitu ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak pada Sabtu (11/3) mulai pukul 12.12 WIB.

Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat 41 kali awan panas guguran telah keluar dari Gunung Merapi.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra