Menuju konten utama

Industri Semen Lesu, Politikus Gerindra Salahkan Enggar & Airlangga

Politikus Gerindra Andre Roside menuding kebijakan Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian membuat industri semen dalam negeri terpuruk. 

Industri Semen Lesu, Politikus Gerindra Salahkan Enggar & Airlangga
Politikus Gerindra Andre Rosiade saat mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6/2019). tirto.id/Bayu septianto

tirto.id - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade menyalahkan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat menyoroti lesunya industri semen Indonesia.

Andre menilai keputusan yang diambil oleh dua menteri tersebut telah mengakibatkan industri semen Indonesia terpuruk.

“Pertama, Mendag membuka keran impor semen padahal kapasitas produksi kita berlimpah sampai enggak laku. [Lalu] Untuk apa pak menteri perindustrian (Airlangga) terus memberi izin membangun pabrik semen baru dari Tiongkok,” kata Andre kepada wartawan di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta pada Kamis (8/8/2019).

Andre menganggap kebijakan itu merupakan kesalahan karena saat ini pasokan semen dalam negeri berlebih.

Dia mencatat, industri semen Indonesia memiliki kapasitas produksi 110 juta ton per tahun. Namun, konsumsi semen di Indonesia hanya 75 juta ton per tahun. Artinya, berdasar hitungan Andre, surplus produksi semen di Indonesia mencapai 35 juta ton per tahun.

Oleh karena itu, Andre menilai pemerintah melakukan kesalahan fatal saat membuka keran impor melalui Permendag nomor 7 tahun 2018. Menurutnya kebijakan Enggar, yang juga politikus partai Nasdem tersebut, membuat semen lokal menjadi semakin tak terserap.

Dia juga menyebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kesalahan karena memberi izin pembangunan pabrik semen baru. Padahal, kata Andre, Indonesia memiliki kelebihan kapasitas yang membuatnya tidak memerlukan tambahan pabrik semen baru sampai 2030.

Andre menambahkan akibat dua kebijakan itu, banyak pabrik semen saat ini berhenti beroperasi. Dia menncontohkan, hanya satu dari lima pabrik milik Semen Padang yang kini beroperasi.

“Semen Padang ada 5 parbik tapi hanya jalan satu, karena semen gak laku,” ucap Andre.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI SEMEN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom