Menuju konten utama

Indonesia Tarik Utang Rp1,4 T dari ADB untuk Budidaya Udang

ADB menyetujui pinjaman senilai 93 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun dengan asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS bagi Indonesia.

Indonesia Tarik Utang Rp1,4 T dari ADB untuk Budidaya Udang
Pekerja melihat kondisi udang di kolam tambak udang vaname di Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (30/8). Dari total 84 kolam tambak udang di Desa Ciheras, baru tiga kolam yang beroperasi karena masyarakat setempat kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangkan budidaya tambak udang vaname yang bernilai jual tinggi yakni Rp90.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc/16.

tirto.id - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai 93 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun dengan asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS bagi Indonesia. Utang itu untuk memajukan budi daya udang bagi peternak kecil di tujuh provinsi Indonesia.

Principal Water Resources Specialist ADB untuk Asia Tenggara Eric Quincieu mengatakan Indonesia merupakan salah satu pemain utama di pasar global dengan pangsa pasar global sebanyak 8,7 persen yang menjadikannya produsen udang kelima terbesar di dunia, serta pengekspor ke pasar Uni Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

“Melalui bantuan ADB, kami berharap praktik-praktik akuakultur yang berkelanjutan akan membantu mengurangi tekanan terhadap ekosistem sambil meningkatkan produktivitas," ujar Eric dikutip Antara di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, proyek ini akan meningkatkan akses peternak kecil terhadap pakan dan benur udang yang berkualitas, produksi, dan pascapanen, serta keterlacakan melalui investasi pada infrastruktur yang dapat beradaptasi dengan iklim, peningkatan kapasitas, dan penguatan rantai nilai.

Proyek ini juga akan memfasilitasi alih pengetahuan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam memproduksi benur udang dengan genetik berkualitas tinggi agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap stok benur impor. Sekitar 5.200 peternak kecil, dimana lebih dari seribu adalah perempuan, akan memperoleh manfaat dari peningkatan infrastruktur dan kapasitas.

Sekitar 35 ribu peternak kecil, dimana sekitar 7 ribu diantaranya adalah perempuan, akan memperoleh manfaat dari peningkatan akses terhadap pakan dan benur udang yang berkualitas dan program peningkatan kapasitas dalam hal akuakultur yang berkelanjutan dan dapat beradaptasi dengan iklim.

Proyek ini juga akan berkontribusi terhadap pemulihan dari pandemi COVID-19 dengan memberikan peluang kerja dan mempromosikan kewirausahaan perdesaan.

Adapun proyek turut selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dari pemerintah, strategi kemitraan negara ADB 2020-2024 untuk Indonesia, serta Rencana Aksi untuk Laut yang Sehat dan Ekonomi Biru yang Berkelanjutan dari ADB.

Baca juga artikel terkait BUDIDAYA UDANG

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang