Menuju konten utama

Indonesia Optimistis Bisa Produksi Baterai Mobil Listrik di 2024

Bahlil Lahadalia menargetkan pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia bisa selesai pada 2024.

Indonesia Optimistis Bisa Produksi Baterai Mobil Listrik di 2024
Pengunjung berdiri disamping kendaraan mobil dinas Pemerintah Kota Bogor yang menggunakan energi listrik saat dipamerkan di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menargetkan pembangunan ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia bisa selesai pada 2024. Sehingga diharapkan pada awal tahun atau semester pertama 2024 produksi baterai listrik bisa sudah bisa dimulai.

"Pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan dan direncanakan pada 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di awal semester pertama 2024 dari (pabrik) yang dibangun oleh LG di Karawang," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Dia menyampaikan ekosistem dari hulu ke hilir antara Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) dan LG juga tahun ini sudah mulai dibangun. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak memiliki orientasi pada green energy.

"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry," kata dia.

Tidak hanya mobil listrik, motor listrik juga tengah diatur formulasi sweetener atau insentif demi melihat model apa yang paling pantas dan kompetitif untuk dibangun.

Dia menegaskan bahwa pemerintah akan membangun ekosistem kendaraan listrik dan motor untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Bahlil melihat beberapa negara lainnya, seperti Thailand banyak memberikan sweetener untuk merangsang industri kendaraan listrik. Hal ini membuat Indonesia tidak boleh kalah dari negara lainnya.

Selain itu, pangsa pasar di Tanah Air kendaraan listrik di Tanah Air sangat Besar. Dia meminta jangan sampai pasar Indonesia dimasuki produk asing.

"Kita melakukan penetrasi ke pasar ekspor, nah ini mungkin yang perlu saya sampaikan terkait dengan hal itu BUMN juga tadi disampaikan untuk melakukan penyiapan infrastruktur yang lain," pungkas Bahlil.

Baca juga artikel terkait BATERAI MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang