Menuju konten utama

Indonesia Mundur dari Thomas & Uber Cup 2020, PBSI Ungkap 2 Alasan

Indonesia resmi mundur dari ajang Thomas & Uber Cup 2020. Salah satu alasannya adalah adanya risiko penularan Covid-19.

Indonesia Mundur dari Thomas & Uber Cup 2020, PBSI Ungkap 2 Alasan
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan and Melati Daeva Oktavianti beraksi saat laga final ganda campuran All England melawan pebulu tangkis Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020). ANTARA FOTO/Action Images via Reuters/Andrew Boyers/aww.

tirto.id - PBSI mengumumkan Indonesia resmi memutuskan mundur dari ajang Thomas & Uber Cup 2020. Indonesia tak akan mengirimkan tim beregu putra dan putri untuk mengikuti kejuaraan yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2020, tersebut.

Dengan demikian, Indonesia mengikuti jejak empat negara lain, yakni Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, yang lebih dulu menyatakan resmi mundur dari ajang Thomas & Uber Cup 2020.

Selain mundur dari Thomas & Uber Cup, Indonesia juga tidak akan mengirimkan tim atlet badminton ke ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang menjadi bagian dari turnamen seri Eropa.

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto menyatakan keputusan itu diambil jajaran pimpinan federasi usai berdiskusi bersama para atlet dan ofisial tim Piala Thomas dan Uber Indonesia.

"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini," kata Budiharto, dikutip dari siaran di laman resmi PBSI.

Menurut Budiharto, para pengurus PBSI, atlet dan ofisial sebenarnya bersemangat untuk mengikuti ajang Thomas & Uber Cup 2020, mengingat ada peluang besar meraih gelar juara.

"Tapi dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," ujar dia.

Budiharto menambahkan ada 2 alasan utama yang membuat jajaran pimpinan PBSI, yakni Ketua Umum Wiranto, Ketua Harian Alex Tirta, dirinya sebagai sekjen, serta Kabid Pembinaan Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti, mengambil keputusan untuk mundur dari Piala Thomas-Uber 2020.

Alasan pertama, kata Budiharto, adanya kekhawatiran para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit maupun di lokasi pertandingan.

Sedangkan alasan kedua, dia melanjutkan, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka karena tidak ada jaminan dari Federasi Badminton Dunia (BWF), mengenai pihak yang mengambil tanggung jawab penanganan jika ada atlet terpapar Covid-19 saat mengikuti Thomas-Uber Cup.

Kata Budiharto, para pemain telah menyampaikan keraguan mereka kepada tim ofisial, dan ofisial menyampaikan hal tersebut kepada jajaran pimpinan PBSI. Dia menegaskan PBSI menaruh perhatian tinggi kepada kesehatan dan keselamatan atlet, sehingga aspirasi tersebut dipahami dan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Baca juga artikel terkait PIALA THOMAS DAN UBER 2020 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Olahraga
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya