Menuju konten utama

Indonesia Masters: Owi-Butet Sempat Gugup Hadapi Jordan-Melati

Owi-Butet berhasil unggul dari junior mereka Jordan-Melati dengan skor 22-20, 21-17 di laga Indonesia Masters 2018.

Indonesia Masters: Owi-Butet Sempat Gugup Hadapi Jordan-Melati
Ganda campuran unggulan pertama asal Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di laga Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Dalam laga semifinal turnamen Indonesia Masters 2018, atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir atau Owi-Butet berhasil unggul dari Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti.

Usai pertandingan, Owi mengatakan bahwa ia sempat mengaku was-was saat melawan Jordan, terutama pada skor imbang 20-20 pada gim pertama.

"Kami sudah saling mengetahui pola permainan masing-masing. Akan tetapi, saya akui, saya juga sempat gugup menghadapi Jordan," kata Owi di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2018).

Owi-Butet berhasil menyingkirkan junior mereka Jordan-Melati dengan skor 22-20, 21-17 selama 39 menit permainan.

Jordan tak bisa dipandang sebelah mata, ia sempat menyusul perolehan skor Owi-Butet 10 poin dari 5-15 menjadi 15-15 pada gim pertama. Padahal, Jordan masih tergolong baru dalam program pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2018

Hal itu diakui Butet: "Penampilan pasangan Jordan-Melati cukup bagus meskipun melawan kami yang lebih senior. Mereka dapat mengeluarkan kemampuan mereka. Itu terbukti, kami hampir kehilangan gim pertama."

Untuk mempersiapkan pertandingannya melawan Jordan-Melati di laga Indonesia Masters 2018, Butet mengaku harus mempelajari permainan kedua pasangan itu melalui video dalam turnamen Malaysia Masters 2018.

"Kami memang sering berlatih setiap hari. Akan tetapi, kami belum terlalu sering melawan mereka secara pasangan," kata Butet.

Sementara itu, Jordan menyatakan, bertanding melawan seniornya Owi-Butet, sama halnya dengan mengukur kemampuan dirinya dan melati sebagai pasangan baru.

"Kami bermain tanpa beban saja dan mencoba mematok kemampuan kami sampai di mana. Kami berharap dapat meningkatkan pola permainan kami karena kami pasangan baru," kata Jordan.

Berbeda dengan Jordan, Melati mengaku bermain gugup karena pertandingan itu menjadi putaran semifinal pertamanya dalam turnamen super series atau grade II level empat pada tingkat dunia.

"Saya kurang tenang ketika harus menghadapi pasangan senior yang sudah mengetahui kelemahan dan kelebihan kami," kata Melati.

Baca juga artikel terkait INDONESIA MASTER 2018

tirto.id - Olahraga
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto