Menuju konten utama

Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Industri Baja

Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama di bidang industri dan investasi baja melalui Forum Indonesia-Japan Steel Dialog (IJSD)

Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Industri Baja
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri). Antara Foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Indonesia dan Jepang memperkuat kerja sama di bidang industri dan investasi baja melalui penyelenggaraan Forum Indonesia-Japan Steel Dialog (IJSD) ke-6 tahun 2016 pada Rabu (27/4/2016) di Tokyo, Jepang.

"Kita terus dorong industri baja untuk memperlebar produksi dan investasi sehingga menopang industri lain seperti otomotif, permesinan dan elektronika, selain baja untuk konstruksi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, di Jakarta, Minggu pekan lalu.

IJSD merupakan Forum Konsultasi industri baja antara IISIA (Asosiasi Industri Baja Indonesia) yang didampingi Kementerian Perindustrian dan JISF (Asosiasi Industri Baja Jepang) yang didampingi METI (Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang).

Menurut Saleh, Pemerintah Indonesia sudah beberapa kali mendesak Jepang dan negara lain untuk lebih aktif memperkuat struktur industri di Tanah Air. Pada sektor otomotif misalnya, jika sebelumnya lebih marak perakitan, kini beberapa pabrikan mulai membangun pabrik mesin dan komponen, begitu juga dengan elektronika dan produksi mesin.

"Produk akhir sudah dibeli masyarakat kita, sudah semestinya proses produksi juga memberi benefit ke dalam negeri. Forum dialog khusus baja seperti itu juga demi mempercepat pendalaman industri, menegaskan posisi serta visi industri kita," kata mantan anggota DPR-RI itu.

Menurut Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan, pembentukan Forum IJSD pada tahun 2011 dilatarbelakangi oleh adanya kerja sama ekonomi Indonesia dan Jepang yang ditandatangani pada 2008.

“Pembentukan forum ini juga didorong oleh pentingnya rantai pasok industri di kedua negara yang dapat dilihat dari banyaknya investasi Jepang di Indonesia khususnya yg berbahanbaku baja,” ujar Putu.

Putu merinci, beberapa investasi Jepang di Indonesia yang terjadi setelah ada forum ini antara lain PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) dan PT JFE Steel Galvanizing yang memproduksi baja canai dingin (CRC) dan baja lapis seng (BjLS) untuk mendukung bahan baku industri otomotif, permesinan dan elektronika.

"Investasi masing-masing sebesar 400 juta dollar Amerika Serikat (AS) dengan kapasitas 400 ribu ton/tahun dan 325 juta dolar AS dengan kapasitas 300 ribu ton/tahun," ujar Putu.

Disamping itu juga ada PT. Krakatau Osaka Steel (KOS) dengan investasi 200 juta dollar AS yang memproduksi baja bar dan baja profil untuk mendukung industri konstruksi dan pembangunan infrastruktur.

Dari pihak Indonesia, delegasi di forum itu dipimpin oleh Direktur Industri Logam, Ditjen ILMATE Kemenperin Budi Irmawan. Sedangkan dari pihak Jepang, delegasi dipimpin oleh Direktur Industri Besi dan Baja (METI) Takanari Yamashita.

Baca juga artikel terkait KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara