Menuju konten utama

Indonesia Ekspor Sayuran tapi Masih Impor Bawang Putih dan Kentang

Produksi sayuran di Indonesia surplus, sehingga di masa pandemi masih dapat mengekspor ke luar negeri.

Indonesia Ekspor Sayuran tapi Masih Impor Bawang Putih dan Kentang
Pedagang menata sayuran yang dijual di salah satu sentra pemasok bahan pangan untuk beberapa kota di Jatim di Pasar Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (29/4/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

tirto.id - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, mengatakan petani Indonesia berhasil mengekspor sayuran daun segar ke luar negeri. Di antaranya ada selada, bayam, kangkung, kubis, hingga wortel.

"Dalam masa pandemi kita lihat sendiri, petani sampai kesulitan menjualnya karena produksi melimpah. Kami bantu petani memasarkan, bahkan kami bantu distribusinya," jelas Prihasto via rilis, Senin (25/5/2020).

Meski sudah berhasil ekspor, beberapa komoditas kebutuhan konsumsi juga masih impor. Di antaranya bawang putih yang volumenya mencapai 38,62 persen dari total nilai impor seluruh jenis sayuran, disusul kentang olahan industri, bawang bombay dan cabai kering.

Impor bawang putih berasal dari Cina. Produksi bawang putih nasional meskipun naik dari 49 ribu ton menjadi 88 ribu ton, jumlahnya masih belum dapat memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 580 ribu ton per tahun.

"Begitu pula kentang industri, yang berbeda dengan jenis kentang sayur (granola). Jenis Granola kita malah sudah bisa ekspor. Jadi impor sayuran hanya pada komoditas sayur yang produksi kita masih rendah," kata dia.

Neraca Dagang Pertanian Positif

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menyebut kondisi neraca perdagangan pertanian saat ini masih positif bila berbasis data BPS.

“Perdagangan internasional, adalah hal yang wajar, karena tiap negara punya keunggulan komparatif dan kondisi agroekologi wilayah dan iklim yang spesifik, yang harus kita jaga adalah, neraca dagannya menguntungkan bagi kita," terang dia.

Neraca perdagangan komoditas pertanian dengan Cina tahun 2019, bila melihat nilainya, Indonesia ekspor senilai 3,89 miliar USD dan impor senilai 2,02 miliar USD, sehingga di tahun 2019 Indonesia surplus senilai 1,87 miliar USD dari Cina.

Di periode Januari-Maret 2020 saja, jelasnya, Indonesia sudah surplus 164 juta USD dari Cina untuk komoditas pertanian. Untuk volumenya, tahun 2019 sebesar 5,762,987 ton, naik 49.86 persen dibanding 2018. Khusus sektor hortikultura pun neracanya tumbuh positif hingga 8,25 persen.

Kondisi tersebut diklaim merupakan dampak positif penguatan produksi dalam negeri dan membuka akses pasar ekspor yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga artikel terkait EKSPOR PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali