Menuju konten utama

Indonesia dan Eurasia Berkomitmen Jalin Kerjasama Dagang

Indonesia dan Eurasia sepakat melakukan MoC terlebih dahulu sebagai langkah peningkatan perdagangan masing-masing negara.
 

Indonesia dan Eurasia Berkomitmen Jalin Kerjasama Dagang
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani komitmen penandatanganan perjanjian dagang atau Memorandum of Cooperation (MoC) dengan Eurasia setelah dua tahun melalui masa penjajakan.
Eurasian Economic Union (EAEU) adalah uni kerjasama ekonomi yang terdiri dari Rusia, Kazakhstan, Belarus, Armenia, dan Kyrgyzstan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menjelaskan, secara resmi MoC Indonesia dengan Eurasia baru akan dilakukan pada bisnis forum pada tahun ini. Enggar menjelaskan kedua belah pihak setuju melakukan MoC terlebih dahulu sebagai langkah peningkatan perdagangan masing-masing negara.
"Mereka [Eurasia] memang ada prosedur khusus bahwa tidak bisa langsung adjust joint feasibility study. Mereka sepakat standarnya adalah lewat MoC ini. Pada dasarnya adalah bagaimana meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Eurasia, maka tidak ada masalah bagi kami jika bentuknya MoC ini," jelas dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2019).
Ia menjelaskan, selain untuk meningkatkan perdagangan dan investasi kerja sama dengan Eurasia juga bertujuan meningkatkan ekspor RI seperti produk-produk jadi yaitu baja dan komoditas selain minyak sawit mentah crude palm oil/CPO yakni kopi dan karet.
"Kita juga bakal dorong ekspor furniture dan tekstil serta footwear," kata dia.
Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economi Comissiob (EEC) Tatyana Valovaya menjelaskan, kerja sama dengan Indonesia ialah upaya kedua belah pihak untuk bertukar komoditas antar masing-masing negara.
"Kami berharap MoC ini bisa meningkatkan perekonomian Indonesia sekaligus mengembangkan kerja sama ekonomi kita," jelas dia.
Perkembangan usulan FTA antara Indonesia dan EAEU berawal dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan penjajakan pembentukan Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan EAEU di sela-sela ASEAN-Russia Summit di Sochi pada bulan Mei 2016.
Kementerian Perdagangan telah menyampaikan aplikasi formal (Surat Menteri Perdagangan RI perihal pelaksanaan Joint Feasibility Study (JFS), tanggal 5 Mei 2017) kepada Eurasian Economic Commission (EEC).
Pada WGTI Indonesia-Rusia ke-3 di Moskow pada 18 – 19 Juli 2017, Rusia menyampaikan bahwa segala keputusan terkait pembentukan Joint Study Group (JSG) harus dilakukan secara konsensus oleh semua anggota EAEU dan saat ini sedang melakukan konsolidasi internal dengan negara-negara anggota EAEU.
Pada 3 dan 4 Agustus 2017 di Rusia, Tatiana Valovaya menyampaikan langsung surat usulan sebuah MOU dan membentuk sebuah Joint Working Group untuk membahas berbagai isu ekonomi yang bermanfaat bagi peningkatan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua pihak.

Baca juga artikel terkait KERJA SAMA PERDAGANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Agung DH