Menuju konten utama

Indonesia Aman dari Serpihan Tiangong-1 Cina yang Jatuh Hari Ini

Proses reentry Tiangong-1 diperkirakan terjadi pada 2 April pukul 07.49 WIB plus minus dua jam

Indonesia Aman dari Serpihan Tiangong-1 Cina yang Jatuh Hari Ini
Stasiun Luar Angkasa China Tiangong 1. FOTO/China Space Station/BGR.com

tirto.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan Indonesia aman dari kejatuhan serpihan Stasiun Ruang Angkasa pertama milik Cina Tiangong-1 yang telah memasuki masa purna bakti.

Menurut laman twitter LAPAN, Senin (2/4/2018), lintasan terakhir Tiangong-1 akan berakhir di sekitar Samudera Atlantik dan telah melewati wilayah Indonesia.

Menjelang jatuhnya stasiun tersebut, Tiangong-1 telah mengalami penurunan ketinggian rata-rata sebesar 3,2 kilometer per hari. Jika ketinggian mencapai 120 kilometer, maka stasiun itu akan dianggap mengalami atmospheric reentry sehingga dengan cepat akan jatuh menuju permukaan bumi.

Proses reentry dari Tiangong-1 diperkirakan terjadi pada 2 April pukul 07.49 WIB plus minus dua jam. Sebelumnya, Pusat Pengendalian Ruang Angkasa Beijing (BACC) memperkirakan Tiangong-1 jatuh ke bumi antara 31 Maret hingga 4 April 2018.

Pimpinan Teknis Lembaga Ilmu Pengetahuan Luar Angkasa dan Teknologi Cina (CASTC) Zhu Congpeng memperkirakan stasiun luar angkasa itu akan menyentuh atmosfer pada semester pertama tahun ini.

Tiangong-1 diluncurkan pada 29 September 2011 dan tugasnya berakhir pada 16 Maret 2016 setelah tidak memberikan sinyal apa pun ke bumi. Menurut Zhu, dikutip dari Global Times, setelah sudah tidak lagi mengirimkan data kembali ke bumi pada Maret 2016, maka Tiangong-1 secara resmi telah berhenti menjalankan misinya.

"Serpihan benda antariksa nirawak tersebut akan jatuh ke area yang sudah ditentukan, yakni lautan, tanpa memberikan ancaman sedikit pun terhadap bumi," ujar Zhu.

Panas dan tekanan yang dialami setelah reentry akan mengakibatkan Tiangong-1 pecah dan serpihan dari obyek tersebut, bila tidak habis terbakar, akan menyebar pada area seluas ribuan kilometer.

Dilansir dari The Guardian, rentang orbit stasiun luar angkasa itu berada pada kisaran 43 derajat lintang utara hingga 43 derajat lintang selatan.

Rentang orbit stasiun luar angkasa itu berada pada kisaran 43 derajat lintang utara hingga 43 derajat lintang selatan. Dengan demikian, orbit Tiangong-1 membentang luas di atas kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Cina, Timur Tengah, Afrika, Australia, sebagian Eropa, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik.

Baca juga artikel terkait SATELIT atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani