Menuju konten utama

India Temukan Kasus Baru Penularan Virus Zika

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan mengenai temuan sejumlah kasus baru penularan virus Zika di negara bagian Gujarat, India. 

India Temukan Kasus Baru Penularan Virus Zika
(Ilustrasi) Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan mengadakan konferensi pers setelah pertemuan pertama Komite Darurat Regulasi Kesehatan Internasional (IHR) mengenai virus Zika dan pengamatan peningkatan gangguan saraf dan malformasi neonatal di Jenewa, Swiss, Senin (1/2/2016). ANTARA FOTO/REUTERS/Pierre Albouy.

tirto.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan baru-baru ini menerima informasi dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mengenai kasus baru penularan virus Zika di negara itu.

WHO mencatat tiga laboratorium mengonfirmasi penyebaran virus Zika kawasan Bapunagar, Distrik Ahmedabad di negara bagian Gujarat, India. Kasus-kasus itu ditemukan saat pengujian pada Februari dan November tahun lalu, sementara satu kasus ditemukan pada Januari tahun ini.

"Temuan ini menunjukkan ada perpindahan virus Zika tingkat rendah dan adanya kasus baru yang mungkin akan terjadi lagi di masa-masa mendatang," kata WHO dalam pernyataan di laman resminya.

Kajian etiologi, pelacakan pada penyebab penyakit, pada kasus-kasus Zika di Gujarat itu telah mengonfirmasi laporan ini melalui serangkaian tes RT-PCR.

Pada Februari 2016, seorang perempuan 64 tahun, yang mengalami demam selama 8 hari, di Ahmedabad terbukti positif Zika. Kemudian, pada November 2016, perempuan 36 tahun di Ahmadebad, yang mengalami demam usai melahirkan juga dilaporkan positif tertular virus ini meskipun selama hamil ia tak punya riwayat demam. Terakhir, pada Januari 2017, seorang perempuan hamil berusia 22 tahun terbukti positif terinfeksi Zika saat usia kehamilannya berusia 37 pekan.

WHO menilai laporan ini penting sebab menggambarkan untuk pertama kalinya bukti infeksi virus Zika terjadi di India. Meskipun demikian, temuan tersebut baru menunjukkan indikasi penularan dalam level rendah dan hanya merekomendasikan peningkatan tindakan pencegahan agar wabahnya tidak memburuk di masa depan.

Karena itu, WHO menyarankan ada penguatan pengawasan dan pencegahan sekaligus studi untuk menganalisis secara rutin intensitas penyebaran Zika di India. Rekomendasi itu secara khusus juga meminta peningkatan pemberantasan nyamuk aedes yang jadi vektor virus Zika.

Karena penyebaran virus Zika selama ini juga sudah diketahui terjadi di Asia Tenggara, WHO menyimpulkan laporan dari India ini tidak mengubah penilaian mengenai tingkat risiko global.

Pada 2015 lalu, wabah virus Zika sempat menggegerkan dunia setelah penularannya ditemukan meluas di Brazil. Virus ini diduga telah menyebar secara global sejak lama, termasuk di Indonesia.

Virus ini berbahaya jika menginfeksi wanita hamil karena dapat menyebabkan berbagai cacat lahir termasuk microcephaly, yakni bentuk kepala bayi akan berukuran sangat kecil dan tumbuh tidak normal.

Baca juga artikel terkait VIRUS ZIKA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom