Menuju konten utama

Indef: Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah dari Vietnam& Filipina

Indef menilai pertumbuhan ekonomi domestik tidak begitu impresif jika dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam dan Filipina.

Indef: Pertumbuhan Ekonomi RI Kalah dari Vietnam& Filipina
Suasana kota di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (15/3). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 akan lebih baik dibanding periode tahun lalu sebesar 5,01 persen yang didorong oleh pertumbuhan impor yang cukup tinggi sejak Desember 2017 hingga Februari 2018. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc/18.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,3 persen sepanjang 2022. Tingkat pertumbuhan ini pun jauh melampaui pertumbuhan 2021 yang tercatat sebesar 3,7 persen.

Terkait capaian tersebut, Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto menilai pertumbuhan ekonomi domestik tidak begitu impresif jika dibandingkan dengan negara lain seperti Vietnam dan Filipina. Eko menuturkan keduanya mampu berada di atas Indonesia.

"Sebetulnya dengan tekanan global yang sama, ekonomi Indonesia tidak terlalu impresif,” ujarnya dalam webinar Akselerasi Ekonomi di Ujung Tanduk: Tanggapan terhadap Kinerja Ekonomi Triwulan IV 2022, di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Eko menyebut Vietnam mampu tumbuh 8,02 persen dan menjadi pertumbuhan ekonomi tertingginya dalam 25 tahun terakhir. Sedangkan Filipina mampu tumbuh 7,6 persen secara tahunan.

“Artinya walaupun Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen (2022) dengan negara tetangga ya memang masih kalah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Eko menyoroti Vietnam yang mampu bertahan dari resesi saat COVID-19 atau pada 2020. Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Filipina anjlok ke angka di bawah nol, sementara Vietnam tetap tumbuh positif 2,87 persen.

“Tidak hanya sepak bola ternyata, di dalam ekonomi juga akselerasi Vietnam ini sudah kelihatan bahwa dia kemungkinan dapat menyalip Indonesia. Kalau kita enggak mengatur ekonomi, mungkin kita juga akan disalip oleh Vietnam,” pungkas dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menilai, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di 2022 tidak lepas dari efektivitas kebijakan penanganan pandemi COVID-19 yang berperan besar dalam menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi.

Akselerasi program vaksinasi dan pendekatan yang tepat dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat yang adaptif secara efektif dinilai mampu mengendalikan penularan COVID-19. Sekaligus menjaga aktivitas ekonomi untuk dapat pulih lebih cepat.

“Alhamdulillah meski sejak tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI RI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin