Menuju konten utama

Indef: Dana Kartu Prakerja Sebaiknya untuk Buka Lapangan Pekerjaan

Dana kartu prakerja, menurut Indef, sebaiknya dialihkan untuk membuka lapangan pekerjaan, sehingga sektor produksi meningkat, bukan justru meningkatkan konsumsi.

Indef: Dana Kartu Prakerja Sebaiknya untuk Buka Lapangan Pekerjaan
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani (kanan) berbincang dengan karyawan saat kunjungan ke pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/2/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati berkata, calon presiden nomor urut 01 agar fokus pada pemberian stimulus untuk lapangan kerja.

Menurut Enny, langkah ini lebih baik dibanding pemberian uang bagi warga memperoleh pekerjaan melalui kartu prakerja.

Enny juga berkata masyarakat Indonesia memiliki kemampuan, hanya saja tidak tersedia lapangan pekerjaan untuk menampungnya.

Selain itu, tidak sedikit yang sulit maju, lantaran tak mampu menjangkau alat produksi apalagi menembus akses pasar.

"Harusnya sektor UMKM yang diberi stimulus biar bisa buka lapangan kerja. Kalau transfer langsung [lewat kartu pra kerja] lebih banyak berhenti di peningkatan daya beli, tapi ini berkelanjutan tidak?” ucap Enny saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (6/3/2019).

Pemberian bantuan ini bila hanya didasarkan pada konsumsi masyarakat, Enny memprediksi program berpusat pada peningkatan konsumsi masyarakat.

Kondisi ini berkebalikan saat program berakhir, kata dia, konsumsi masyarakat justru akan turut terpengaruh bahkan menurun.

Ia menilai ada dampak berbeda bila pemerintah mampu memfokuskan bantuan ini pada peningkatan lapangan kerja.

Sebab hal ini, kata dia, mampu meningkatkan produktivitas masyarakat yang juga turut mendukung terjaganya daya beli masyarakat secara jangka panjang.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno memiliki pandangan lain. Menurut dia, program ini tidak ditujukan untuk alasan konsumtif, tetapi justru meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Dalam hal ini, lanjut dia, merujuk pada manfaat program ini untuk menjembatani kebutuhan industri dengan kompetensi kerja serta mempersiapkan angkatan kerja dalam menghadapi perubahan teknologi.

“Doktrinnya adalah investasi pada SDM supaya bermutu tinggi. Jadi bukan program konsumtif,” ucap Hendrawan saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (6/3/2019).

Baca juga artikel terkait KARTU JOKOWI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali